100000 Windows Drivers (1cd iso format)

100000 Windows Drivers (1cd iso format)

  1. No more need to spend hours on-line browsing for drivers .
  2. Just pop the Universal Driver CD in
  3. and Windows will automatically search the comprehensive drivers.
  4. This CD, (Iso format) contains software drivers for over
  5. 100,000 hardware components
  6. from brands such as Dell, HP, Compaq, IBM, Sony, Toshiba, Panasonic,
  7. as well as hardware component manufacturers Intel,
  8. 3Com, VIA, nVidia, ATI, SoundMax, and many more...
  9. enjoy download these driver and don't spend hours any more

USB Disk Security V5.0.0.35

USB Disk Security V5.0.0.35

USB Disk Security provides 100% protection against any threats via USB drive, however, the majority of other products are unable even to guarantee 90% protection. USB Disk Security is the best antivirus software to permanently protect offline computer without the need for signature updates, but other antivirus software should update signature database regularly, and they cannot effectively protect offline computer. This light and easy to use solution is 100% compatible with all software and doesn't slow down your computer at all. You pay USB Disk Security once and get it all, however, other antivirus products should be paid for updates every year. Product Highlights:
  • 100% protection against any malicious programs via USB storage
USB Disk Security uses innovative proactive technology to block any threats via USB drive. There are relatively few products available in shops or on the Internet which offer even close to 100% protection against any malicious programs via USB drive. The majority of products are unable even to guarantee 90% protection. USB Disk Security is the world's best software to block threats via USB drive.
  • The best solution to protect offline computer
Other antivirus software should update signature database regularly, and they cannot effectively protect offline computer that is not connected to the Internet. When new viruses, worms and other malicious attacks strike, traditional signatures are insufficient. Every minute one waits for a virus signature update creates a window of vulnerability that could have devastating consequences. USB Disk Security uses advanced proactive detection techniques, requires no signature updates, and closes the window of vulnerability left open by other reactive, signature-based responses.
  • The world's fastest and smallest antivirus software
With USB Disk Security, it’s not necessary to sacrifice speed for detection and scanning. Compare antivirus software and you'll discover that USB Disk Security is by far one of the smallest applications in the industry. For example, the v5.0 of USB Disk Security installer is just 1 MB. The program utilizes approximately 1 to 7 MB of RAM.
  • 100% compatible with all software
Incompatibility between antivirus programs is an issue. In the vast majority of cases, installing two antivirus programs from different vendors on one machine (for increased protection) is technically impossible, as the two programs will disrupt each other's functioning. However, USB Disk Security is 100% compatible with all software, including Windows Vista.
  • Simple to use
USB Disk Security has been specifically designed to perform effectively regardless of the user’s level of computer expertise. Just install and forget it.
  • System Requirement
100MHz Processor or more, 16MB RAM or more. The operating system should be Windows 95, Windows 98, Windows 2000, Windows XP, Windows NT 4.0, Windows ME, or Vista.
  • Homepage - http://www.zbshareware.com/
  • http://rapidshare.com/files/104284090/2778UDS.v5.0.0.35.rar
  • Pass: www.dl4all.com

Portable Microsoft Office 2007 Enterprise

Portable Microsoft Office 2007 Enterprise
Building on the strengths of Microsoft Office Professional Plus 2007, Microsoft Office Enterprise 2007 provides teams and organizations with the most comprehensive set of tools to collect and consolidate any type of information, find what they are looking for quickly, and easily share critical information with others across geographic or organizational boundaries, whether working online or offline. Included in Office Enterprise 2007 are Microsoft Office Groove 2007, which provides a rich and secure collaboration environment for teams to work together, regardless of location and with minimal IT support, and Microsoft Office OneNote 2007, which provides complete information management capabilities for any type of electronic content, helping information workers and project teams to deliver better results faster. What's included in Office Enterprise 2007
  • Access 2007
  • Communicator 2007
  • Excel 2007
  • Groove 2007
  • InfoPath 2007
  • OneNote 2007
  • Outlook 2007
  • PowerPoint 2007
  • Publisher 2007
  • Word 2007
Download 492 MB
http://www.megaupload.com/?d=F3UNVFFZ
Pass: www.dl4all.com

ApAlive converter

Apalive converter adalah software yang memudahkan anda untuk mengkonvert berbagai file anda (extention video, audio ataupun mp3) yang akan dijadikan berbagai macam extention sesuai dengan keinginan hati. its very usefull. aplikasi ini saya taruh di sini atas permintaan teman-teman ada mas ary, heru, oca dan lainya yang tak dapat aku sebutkan. ApAlive dapat anda download atau klik disini Password: apadanagroup

Setting GPRS

Petunjuk Umum

  • Kecuali untuk kartu IM3, penyetingan GPRS atau MMS memerlukan proses aktivasi terlebih dahulu
  • Proses aktivasi dilakukan dengan cara menghubungi operator yang bersangkutan sesuai kartu yang digunakan.
  • Mengenai cara melakukan aktivasi secara detil dapat dilihat pada detil penyetingan GPRS di bawah ini.
  • Setting GPRS Matrix / Mentari
  • Profile Name : satelindo
  • Homepage URL : http://wap.matrix-centro.com
  • IP Address : 202.152.162.250:9200
  • Bearer : GPRS
  • User Name :
  • Password :
  • APN : satelindogprs.com
  • Activate GPRS : ACTGPRS kirim ke 888
  • Call Center : (021) 5438 8888 atau 222 (dari handphone) Setting GPRS simPATI (Telkomsel) Menggunakan ponsel dengan fasilitas GPRS. Masih memiliki pulsa minimum Rp. 500,- dibawah nilai tersebut Anda tidak dapat menggunakan layanan GPRS, MMS maupun SMS. Mendaftar sebagai pelanggan GPRS, yang hanya dapat dilakukan melalui SMS. Caranya :
    1. Ketik pesan SMS : GPRS [Nomor Kartu]
    2. Contoh : GPRS 6210009922069556
    3. Kirim ke : 6616
    Catatan :
    • Tarif pesan kirim SMS : Rp. 350 ,- / pesan.
    • Nomor kartu merupakan nomor ICCID (Integrated Circuit Card Identification) yang terdiri dari 16 (enam belas) digit nomor dan terdapat di belakang chip kartu simPATI Nusantara Anda.
    • Isi pesan tidak tergantung pada huruf besar atau kecil (non case sensitive).
    • Dalam pengetikan nomor kartu tidak boleh ada spasi.
    Sistem akan memberikan pesan notifikasi SMS kepada Anda setelah beberapa waktu untuk memberitahukan bahwa permintaan aktivasi sedang diproses : "Your request for GPRS Setup already received. Please wait for max. 48 hours for succesfull activation notification message." Pemrosesan aktivasi membutuhkan waktu maksimum 48 jam. Setelah proses aktivasi sukses dilakukan, sistem akan memberitahukan kepada Anda melalui SMS dari 6616 : "Welcome to GPRS Service! Your GPRS service has been activated. Please visit www.telkomsel.com for more information" Melakukan setting pada terminal komunikasi yang digunakan dengan parameter-parameter seperti berikut :
    1. Connection Name : APN Telkomsel
    2. Data Bearer : GPRS
    3. Access Point Name : telkomsel
    4. Username : wap
    5. Prompt Password : No
    6. Password : wap123
    7. Authentication : Normal
    8. Homepage : http://wap.telkomsel.com
    9. WAP Gateway IP Address : 10.1.89.130
    10. Port : 9201 (standard), 8000 (proxy)
    Berada di wilayah layanan GPRS. Untuk menggunakan WAP Telkomsel dengan GPRS, pastikan Anda telah terdaftar pada www.telkomsel.com. Untuk menggunakan WAP Telkomsel dengan GPRS, pastikan Anda melakukan setting handset untuk menggunakan Access Point Name (APN) telkomsel. Setting GPRS kartuHALO (Telkomsel) Menggunakan ponsel dengan fasilitas GPRS. Mendaftar sebagai pelanggan GPRS, pendaftaran dapat dilakukan di GraPARI atau hubungi Caroline di nomor 111, layanan bebas pulsa dari kartuHALO Anda, atau dapat dilakukan melalui SMS : Caranya :
    1. Ketik pesan SMS : GPRS
    2. Contoh : GPRS
    3. Kirim ke : 6616
    Catatan :
    •  Tarif pesan kirim SMS : Rp. 250 ,- / pesan.
    Sistem akan memberikan pesan notifikasi SMS kepada Anda setelah beberapa waktu untuk memberitahukan bahwa permintaan aktivasi sedang diproses : "Your request for GPRS Setup already received. Please wait for max. 48 hours for succesfull activation notification message." Pemrosesan aktivasi membutuhkan waktu maksimum 48 jam. Setelah proses aktivasi sukses dilakukan, sistem akan memberitahukan kepada Anda melalui SMS dari 6616 : "Welcome to GPRS Service! Your GPRS service has been activated. Please visit www.telkomsel.com for more information" Melakukan setting pada terminal komunikasi yang digunakan dengan parameter-parameter seperti berikut :
    • Connection Name : APN Telkomsel
    • Data Bearer : GPRS
    • Access Point Name : telkomsel
    • Username : wap
    • Prompt Password : No
    • Password : wap123
    • Authentication : Normal
    • Homepage : http://wap.telkomsel.com
    • WAP Gateway IP Address : 10.1.89.130
    • Port : 9201 (standard), 8000 (proxy)
     Berada di wilayah layanan GPRS. Untuk menggunakan WAP Telkomsel dengan GPRS, pastikan Anda telah terdaftar pada www.telkomsel.com. Untuk menggunakan WAP Telkomsel dengan GPRS, pastikan Anda melakukan setting handset untuk menggunakan Access Point Name (APN) telkomsel. Setting GPRS XL Setting GPRS/MMS Secara Otomatis Kirimkan SMS berikut ke 9667, hanya Rp. 350,- (sudah termasuk PPN untuk pengguna bebas dan belum termasuk PPN untuk pengguna Xplor). Untuk setting GPRS: GPRS Untuk setting MMS: MMS Penulisan merk dan tipe ponsel (tidak case sensitive) : MERK TIPE (pilih salah satu) NOKIA atau NOK
    • 3100, 3200, 3220, 3300, 3510, 3510i, 3520, 3530, 3560, 3650, 3660, 5100, 6100, 6108, 6200, 6220, 6225, 6230, 6340i, 6600, 7610, 6610, 6610i, 6650, 6800, 6810, 6820, 7200, 7210, 7250, 7600, 7650, 7700, 8910i, N-Gage, N-Gage QD, 9500
    SONYERICSSON atau ERICSSON atau SE
    • T39m, T68, T68i, T230, T300, T310, T610, T630, P800, P900, P910, Z200, Z600, K700i, K500i, S700i
    SIEMENS
    • S57, SL55, SX1, C62, S65, SL65, CX65
    SAMSUNG
    • X100, X600, E700
    Untuk aktivasi GPRS/MMS di sistem, hubungi Customer Service XL di 818 melalui nomor bebas/Xplor Anda (bebas pulsa) atau 021 57959818 melalui nomor lainnya (dikenakan tarif sesuai dengan yang berlaku). Setting GPRS/MMS Secara Manual Setting Parameter GPRS :
    • Connection name : XL GPRS
    • Data bearer : GPRS
    • Access point name : www.xlgprs.net
    • User name : xlgprs
    • Prompt Password : No
    • Password : proxl
    • Authentication : Normal
    • Homepage : http://wap.lifeinhand.com
    • Connection Security :- off
    • Session mode : permanent
    • Phone IP address : Automatic
    • Primary name server : 0.0.0.0
    • Secondary name server : 0.0.0.0
    • WAP Gateway IP Address : 202.152.240.50
    • Port : 9201 (standard), 8080 (proxy)
    Setting GPRS IM3 Setting GPRS Secara Otomatis Kirim SMS ke 3939 dengan isi pesan :
    • GPRS [Merk HP] [Type HP]
    Contoh :
    • GPRS Nokia 7650
    •  GPRS Ericsson T68
    •  GPRS SE P800
    Setting GPRS Secara Manual Setting Parameter GPRS :
    • Connection name : M3-GPRS
    • Access point name : www.indosat-m3.net
    • User name : gprs
    • Password : im3
    • Authentication : Normal
    • Homepage : http://wap.indosat-m3.net
    • IP address : 010.019.019.019
    • Port : 9201 (standard), 8080 (proxy)

  • Aplikasi Teknologi WiMAX

    Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX) adalah teknologi komunikasi data nirkabel tingkat lanjut yang dikembangkan untuk meningkatkan performa dan kapasitas serta jangkauan layanan. Standar yang menjadi basis pengembangan WiMAX didefinisikan sebagai IEEE 802.16. Dalam dua tahun terakhir standar ini telah mengalami perubahan beberapa kali dan saat ini telah dihasilkan sejumlah produk yang berbasis 802.16-2004 yang telah diratifikasi.

    WiMAX memiliki kelebihan dibandingkan dengan teknologi Wireless LAN (WLAN) sebelumnya dalam banyak hal. Kapasitas yang mampu diselenggarakan WiMAX mencapai 40 Mbps per kanal untuk aplikasi fixed (tetap) dan portable (berpindah) dan mampu melayani luas area hingga 10 km. Dengan kapasitas sebesar ini WiMAX dapat melayani ratusan fraksional saluran broadband wireless akses setara E1 (2 Mbps) dan T1 (1,5 Mbps) serta ribuan mobile gadget (perangkat komputasi bergerak, seperti PDA, notebook) dengan kapasitas 15 Mbps pada radius sel seluas 3 km. WiMAX juga memiki kemampuan mengatasi hambatan transmisi secara fisik. Teknologi ini disebut Near Line Of Sight (NLOS).

    Frekuensi yang akan dipergunakan oleh WiMAX adalah license-exempt band (pita bebas lisensi) di 2.5 GHz, 3.3 GHz hingga 3.8 GHz dan 5.7 hingga 5.8 GHz band. Di Indonesia, semua band frekuensi yang disebutkan masih digunakan oleh berbagai aplikasi berlisensi, misalnya untuk layanan TV satelit digital berbayar (2.5 GHz), transmisi VSAT C Band (3.4 GHz – 4.2 GHz) dan layanan Broadband Wireless Access (3.7 GHz – 3.9 GHz). Sehingga implementasi WiMAX di Indonesia memerlukan pengkajian dan alokasi frekuensi yang tepat dan bebas lisensi, sesuai semangat yang dikembangkan oleh teknologi ini.

    Standar teknologi WiMAX memang ditentukan oleh IEEE dan ETSI HiperMAN, namun ada sebuah organisasi yang disebut WiMAX Forum beranggotakan sekitar 200 perusahaan operator, perusahaan komponen (chipset) dan perangkat telekomunikasi yang mempromosikan, memberikan sertifikasi kompatibilitas dan interoperabilitas perangkat broadband wireless access yang mengacu pada standar IEEE 802.16 dan ETSI HiperMAN. WiMAX Forum didirikan untuk membantu menghilangkan penghalang bagi adopsi teknologi dalam skala luas bagi teknologi Broadband Wireless Access (BWA), karena standar saja tidak cukup untuk mendorong adopsi teknologi karena diperlukan juga interoperabilitas yang memungkinkan semua perangkat bekerja pada satu standar saja.

    Teknologi ini dalam waktu dekat akan komplementer dengan WiFi (Wireless LAN) untuk aplikasi komunikasi data dan 3G untuk selular. Konvergensi ini telah disepakati oleh para produsen dan pengujian perangkat pertama dilakukan pada bulan Juli 2005 ini. WiMAX Forum telah menentukan pusat laboratorium uji di Spanyol dan akan memiliki cabang regional di sejumlah tempat untuk memastikan agar setiap produsen memiliki akses terhadap fasilitas pengujian sehingga mempercepat peluncuran produk di pasaran.

    Generasi pertama CPE yang telah mendapat WiMAX Forum Certified akan berupa outdoor subscriber stations yang harus diinstalasi oleh teknisi, dengan bentuk semacam satellite dish ukuran kecil. Direncanakan akan tersedia pada akhir 2005/awal 2006 dengan harga sekitar $350. Generasi kedua CPE akan berupa perangkat indoor yang bisa dipasang sendiri oleh pengguna seperti cable modem atau DSL modem dengan harga sekitar $250 dan direncanakan tersedia pada 2006. Generasi ketiga CPE akan terintegrasi dalam laptops atau perangkat portable lain, diperkirakan harganya sekitar $100 dan baru akan tersedia pada 2006-2007.

    Aplikasi WiMAX

    Teknologi WiMAX diharapkan mampu mengisi celah kekosongan pada pasar yang belum terlayani oleh teknologi lain. Seperti telah diketahui, teknologi kabel (DSL, Cable Modem) tidak bisa menjangkau ke semua wilayah, mahal dan butuh effort yang sangat tinggi untuk menyelenggarakannya karena diperlukan penggalian, menanam kabel dan menyesuaikan dengan rencana tata ruang kota.

    Sementara teknologi wireless yang sudah tersedia saat ini adalah WiFi, namun luas layanan dan kapasitasnya terbatas. WiFi HotSpot misalnya hanya melayani area seluas maksimal 100 meter (indoor). Sedangkan aplikasi outdoornya hanya mampu melayani area seluas 3 – 5 km dengan kapasitas dan throughput yang rendah, sehingga densitasnya pun kecil. Belum termasuk kemungkinan adanya interferensi, mengingat fitur teknologinya juga terbatas.

    WiMAX, ditujukan untuk menggabungkan teknologi eksisting (DSL, Cable) dan WiFi baik indoor maupun outdoor. WiMAX bisa digunakan sebagai backhaul atau backbone utama yang menghubungkan antar BTS, HotSpot. WiMAX juga dapat dikembangkan sebagai repeater baik untuk WiFi maupun DSL/Cable. Sedangkan ketika perangkat CPE, mobile gadget WiMAX ready tersedia di pasar, maka perangkat WiMAX bisa menjadi Access Point (AP).

    Kapasitas WiMAX sebagai media transport cukup besar dan memungkinkan penggunaan aplikasi yang lebih luas dan mungkin jenis layanan baru. Misalnya untuk layanan video on demand, live streaming maupun VOIP (Voice Over Internet Protocol). Diharapkan nantinya WiMAX akan mampu menyelenggarakan layanan broadband setara DSL/Cable sampai ke tingkat pengguna akhir serta melayani keterbatasan ketersediaan infrastruktur carrier di daerah dalam waktu singkat, mudah dan murah.

    Yayasan AirPutih, sebuah organisasi relawan TI pada saat ini telah menjalankan teknologi Pre-WiMAX di daerah bencana Aceh. Pengujian yang dilakukan, cukup memuaskan, karena teknologi Pre-Wimax ini pada coverage area tertentu mampu menembus penghalang (obstacle) . Sehingga isu NLOS tersebut dapat dikonfirmasi. Sedangkan sebagai perangkat backhaul link teknologi Pre-Wimax terbukti dapat menghasilkan throughput mencapai 7–15 Mbps pada jarak 10 km.

    Aplikasi Teknologi Wireless LAN (WLAN)

    Wireless LAN (WLAN) adalah teknologi LAN yang menggunakan frekuensi dan transmisi radio sebagai media penghantarnya, pada area tertentu, menggantikan fungsi kabel. Pada umumnya WLAN digunakan sebagai titik distribusi di tingkat pengguna akhir, melalui sebuah atau beberapa perangkat yang disebut dengan Access Point (AP), berfungsi mirip hub dalam terminologi jaringan kabel ethernet. Di tingkat backbone, sejumlah AP tersebut tetap dihubungkan dengan media kabel. WLAN dimaksudkan sebagai solusi alternatif media untuk menjangkau pengguna yang tidak terlayani oleh jaringan kabel, serta untuk mendukung pengguna yang sifatnya bergerak atau berpindah-pindah (mobilitas).

    Frekuensi yang kini umum dipergunakan untuk aplikasi WLAN adalah 2.4 Ghz dan 5.8 Ghz yang secara internasional dimasukkan ke dalam wilayah licence exempt (bebas lisensi) dan dipergunakan bersama oleh publik (frequency sharing). Belakangan oleh forum WSIS yang disponsori oleh PBB dan badan dunia seperti ITU, serta industri teknologi, frekuensi ini direkomendasikan sebagai tulang punggung penetrasi Internet di negara berkembang terutama untuk area yang belum terlayani oleh infrastruktur telekomunikasi konvensional.

    Teknologi yang digunakan untuk WLAN mayoritas menggunakan standar IEEE 802.11 (a/b/g). Perbedaan antar standar ini adalah pada modulasi transmisinya yang menentukan kapasitas layanan yang dihasilkan. Pada standar 802.11b, kapasitas maksimalnya 11 Mbps, 802.11g dapat mencapai 20 Mbps keduanya bekerja di frekuensi 2.4 Ghz. Sementara standar 802.11a bekerja pada frekuensi 5.8 Ghz. Karena lebar pita frekuensi yang lebih luas dan modulasi yang lebih baik, maka perangkat yang berbasis standar ini mampu melewatkan data hingga kapasitas 54 dan 108 Mbps dan menampung jumlah pengguna lebih banyak.

    Selain itu ada kelompok industri yang membangun aliansi, disebut dengan Wireless Alliance (WiFi Consortium). Lembaga ini berupaya menerapkan standar interoperabilitas antar perangkat WLAN sebagai jaminan bagi pengguna bahwa setiap perangkat yang telah disertifikasi WiFi akan dapat saling terhubung meskipun berbeda vendor atau pemanufaktur.

    WLAN juga memiliki kelebihan lain dalam hal kemudahan implementasi serta fleksibilitas. Semua perangkat yang saat ini ada di pasaran, memiliki interface yang user friendly dan sebagian besar kompatibel dengan berbagai macam sistem operasi dan teknologi jaringan LAN eksisting. Bentuk perangkat yang kompak dengan berbagai macam fitur yang beragam, memudahkan perencanaan dan implementasi jaringan.

    Teknologi WLAN saat ini juga sudah sangat mapan sehingga pengguna punya banyak alternatif solusi. Sebagian besar produk WiFi menggunakan chipset dan fitur yang generik, meskipun dimanufaktur oleh sejumlah vendor berbeda dengan brandname masing-masing. Karena bersifat massal, maka harganya juga sudah sangat terjangkau. Sebuah sistem AP lengkap, hanya membutuhkan sekitar $ 200 - $ 500. Sedangkan untuk pengguna, harganya sudah di bawah $ 100.

    Keterbatasan

    Perangkat WLAN bekerja pada frekuensi publik yang bebas lisensi, sehingga isu utamanya adalah terjadinya interferensi antar perangkat dan pengguna. Karena pada frekuensi ini sipapun bebas menggunakan dan memanfaatkan, dengan syarat harus toleran serta memperhatikan dan menghormati kondisi eksisting. Sehingga ada etika dan tanggung jawab moral untuk bersama-sama mengelola resource tersebut sehingga setiap pemain dapat hidup berdampingan.

    Pada setiap perangkat WLAN terdapat mekanisme dan fitur untuk menghadapi interferensi. Namun yang paling menentukan sebenarnya adalah desain jaringan yang tepat untuk setiap situasi yang dihadapi dan kecermatan instalasi. Seperti misalnya, kondisi line of sight (tanpa penghalang) dan menghitung efek redaman serta kemungkinan terjadinya multipath (sinyal pantulan yang mengganggu).

    Teknologi media transmisi WLAN sendiri sifatnya adalah bridging (Layer 2) dan sangat mirip fungsinya dengan perangkat hub pada jaringan LAN ethernet kabel. Sehingga pada dasarnya kapasitas maksimum yang dapat dilayani oleh sebuah AP, misalnya standar 802.11b adalah 11 Mbps, harus dibagi kepada sejumlah pengguna yang aktif. Sehingga semakin banyak pengguna aktif, performance dan troughput jaringan akan terdegradasi. Sehingga tingkat ekspektasi pengguna juga harus diturunkan terutama dari segi kualitas aksesnya.

    Meskipun memiliki sejumlah fitur dan teknologi pengamanan seperti filtering MAC address, enkripsi WEP atau WPA dan kemampuan VLAN dan VPN, namun tetap saja kualitasnya tidak sebagus perangkat teknologi dengan media kabel. Selain juga pada umumnya penerapan fitur keamanan akan menurunkan performa sistem. Sehingga apabila aplikasi pengguna sangat memerlukan standar security yang tinggi, maka jaringan WLAN bisa menjadi salah satu titik kelemahan yang harus diwaspadai dan disikapi secara berhati-hati.

    Aplikasi Indoor

    Aplikasi utama WLAN disebut dengan HotSpot, yaitu sebuah jaringan yang bisa melayani kebutuhan pengguna bergerak. Pengguna dengan perangkat mobile gadget seperti PDA, notebook bisa mengakses Internet di lokasi tertentu yang tersedia jaringan HotSpot WLAN. Semakin meluasnya perkembangan HotSpot telah mendorong terbentuknya bisnis model baru yang memungkinkan setiap provider melakukan kerjasama roaming bahkan hingga ke jaringan internasional, sebagaimana yang terjadi pada bisnis selular dengan memanfaatkan layanan otentikasi pelanggan dan clearing house semacam iPass.

    Pengguna bisa mendaftar sebagai pelanggan tetap pada provider HotSpot, sehingga bisa mengakses dari lokasi manapun yang tersedia. Pilihan lain, menjadi pelanggan on demand, biasanya secara pre paid dengan membeli voucher akses Internet via HotSpot pada suatu lokasi dari provider tertentu untuk durasi waktu tertentu. Pelanggan on demand biasanya lebih bebas untuk memilih provider mana yang akan digunakan, karena suatu lokasi bisa saja tersedia beberapa HotSpot dari sejumlah provider yang berbeda.

    Aplikasi lain adalah HotSpot di dalam jaringan internal perusahaan. Apabila pengguna di lingkungan perusahaan banyak yang menggunakan perangkat gadget mobile, maka diperlukan HotSpot pada beberapa lokasi strategis untuk melayani kebutuhan tersebut. Kebanyakan perangkat mobile saat ini sudah WiFi compliance, seperti misalnya notebook berbasis procesor Intel Centrino yang sudah built in dengan kemampuan WiFi. Apabila pengguna jenis ini masih tetap menggunakan kabel, maka mobilitasnya akan terhambat.

    Aplikasi Outdoor

    Di banyak negara berkembang (termasuk Indonesia) yang sangat terbatas ketersediaan infrastruktur telekomunikasinya, teknologi WLAN dengan kreatifitas tertentu banyak dijadikan sebagai alternatif akses last mile. Perangkat WiFi pada umumnya memiliki konektor yang bisa disambungkan dengan antena eksternal yang memiliki gain lebih tinggi. Dengan kombinasi ini, sebuah jaringan WLAN yang semula hanya bisa menjangkau area sampai radius 100 – 200 meter, kini bisa diperluas menjadi 3 – 5 km.

    Aplikasi outdoor ini meskipun menimbulkan konsekuensi biaya tambahan seperti untuk pembelian antena eksternal, jasa instalasi dan tiang atau tower penyangga namun secara umum masih sangat terjangkau oleh pelanggan pada umumnya. Untuk aplikasi pada area yang dekat (1 – 2 km) cukup banyak eksperimen serta produk asesoris lokal (seperti antenna) ditawarkan sehingga biaya bisa lebih di tekan sehingga makin menjangkau segmen pengguna yang lebih luas.

    Berbagai kemudahan dan struktur biaya yang makin rendah, mampu mendorong tumbuhnya bisnis layanan jasa baru yang disebut dengan Wireless ISP (WISP), serta RT/RW Net. WISP menyelenggarakan layanannya dengan berbasis pada teknologi WLAN, baik itu di sisi backbone maupun distribusi last mile kepada pelanggannya. Pada umumnya diselenggarakan oleh pengusaha lokal dengan skala usaha menengah dengan kualitas layanan menengah. Pelanggan utama WISP biasanya adalah Warung Internet (WARNET) yang memang telah dikenal sebagai ujung tombak penetrasi Internet karena biaya yang relatif rendah.

    Sementara RT/RW Net umumnya dikembangkan berdasarkan inisiatif komunitas di suatu lokasi pemukiman dan bersifat swadaya serta non komersial. Prinsipnya adalah berbagi pakai akses Internet secara massal untuk mereduksi biaya. Untuk last mile distribution, RT/RW Net juga mengandalkan teknologi WLAN dengan kombinasi produk eksperimentasi homebrew seperti antena dari kaleng susu dan modifikasi perangkat WiFi dengan port USB yang tergolong low end product.

    Teknologi dan desain outdoor yang sama di Indonesia juga banyak dipergunakan untuk aplikasi jaringan internal perusahaan. Misalnya sebagai backbone antar gedung dalam satu area atau distribusi jaringan antar kantor cabang dalam satu kota maupun digunakan sebagai infrastruktur jaringan backup bagi aplikasi yang mission critical.

    Dari segi aplikasi private, pengguna WLAN yang cukup menonjol dalam hal jumlah adalah komunitas pendidikan dan Pemerintah Daerah (Pemda). Pemanfaatan teknologi WLAN diyakini mampu mereduksi biaya rutin jaringan lokal close user group yang selama ini dilayani oleh operator telekomunikasi dengan beban charging berdasarkan durasi waktu atau flat bulanan hanya untuk sewa trunk atau pipa (media) akses saja. Dengan WLAN yang bebas lisensi dan biaya abonemen, dana operasional bisa dialihkan untuk meningkatkan kualitas content aplikasi E-Learning maupun E-Goverment.

    Masa Depan WLAN

    Masa depan teknologi WLAN terutama untuk aplikasi Outdoor adalah bergabung saling melengkapi (komplementer) dengan teknologi yang akan datang yaitu WiMAX. Dengan kombinasi itu WLAN akan menjadi bagian dari topologi jaringan Wireless MAN yang skalanya jauh lebih luas dan masif. Di Indonesia prototipe penggabungan kedua teknologi itu telah diwujudkan di daerah bencana Aceh, terutama di kota Banda Aceh, diselenggarakan oleh kelompok relawan yang tergabung dalam Yayasan AirPutih.

    Kompleksitas desain dan implementasi jaringan Wireless MAN memerlukan pendekatan dan bentuk topologi yang berbeda terutama dalam hal isu routing, redudansi dan agregasi di sisi backhaul. Pada saat ini sedang dikembangkan sebuah teknologi yang disebut dengan Mesh Topology. Dengan teknologi ini, dimungkinkan sebuah aplikasi routing yang lebih dinamis, kemudahan agregasi dan kemampuan redudansi yang diperlukan untuk menangani desain jaringan yang sangat kompleks dan terdiri dari berbagai macam teknologi, produk dan fiturnya. Sebagian produk WLAN saat ini sudah mulai mengimplementasikan Mesh Topology walaupun masing-masing pabrikan masih menggunakan standar proprietary yang tidak menjamin terjadinya interoperabilitas.

    Pada akhirnya, Teknologi WLAN lambat laun akan tergeser oleh penetrasi dari jaringan kabel yang diselenggarakan oleh operator. Namun, teknologi ini tidak akan habis begitu saja karena seiring dengan penetrasi tersebut akan terbuka lagi pangsa pasar baru di daerah suburban dan rural yang masih rendah nilai ekonomis pasarnya bagi teknologi jaringan kabel. Sementara solusi broadband tetap akan dibutuhkan di wilayah tersebut. WLAN masih akan tetap menjadi solusi terbaik untuk misi penetrasi akses Internet broadband pioneer.

    Standar, Kapasitas dan Teknologi Akses

    Wi-Fi

    Singkatan Wireless Fidelity, istilah untuk teknologi Wireless berbasis standar 802.11. Semua produk yang telah di test dan disetujui dengan label “Wi-Fi Certified” (registered trademark) oleh Wi-Fi Alliance berarti memiliki interoperabilitas satu sama lain sekalipun berbeda jenis, merk dan vendor. Secara umum setiap produk Wi-Fi bekerja pada frekuensi yang sama (2,4 Ghz dan 5.x Ghz) dan dapat saling bekerja satu sama lain meskipun tidak tersertifikasi oleh Wi-Fi Alliance. Istilah Wi-Fi umumnya digunakan untuk teknologi berbasis standar IEEE 802.11, sebagaimana istilah Ethernet digunakan untuk standar IEEE 802.3.

    Wireless Alliance

    Organisasi yang mempromosikan standarisasi dan interoperabilitas pada produk hardware dan software teknologi Wireless LAN berbasis standar IEEE 802.11. Wireless Alliance melakukan test dan memberikan sertifikasi Wi-Fi pada produk perangkat Wireless LAN untuk menjamin interoperabilitas bagi pengguna. Label Wi-Fi adalah trademark yang telah diregister, sehingga hanya produk yang telah mendapat sertifikat dari Wi-Fi Alliance yang berhak mencantumkan label Wi-Fi. Label ini berlaku untuk standar 802.11a/b/g.

    802.11

    802.11 adalah spesifikasi standar yang dibangun oleh IEEE untuk mendefinisikan teknologi wireless LAN dan disetujui pada 1997.

    Beberapa spesifikasi standar:

    1. 802.11, transmisi 1 - 2 Mbps, band 2.4 GHz (FHSS atau DSSS) 2. 802.11a, transmisi 54 Mbps, band 5GHz (OFDM) 3. 802.11b, transmisi 11, fallback 5.5, 2, 1 Mbps, band 2.4 GHz (DSSS) 4. 802.11g, transmisi 20+ Mbps, band 2.4 GHz (DSSS).

    WLAN

    Akronim Wireless Local Area Network. Sebuah jaringan lokal yang menggunakan frekuensi radio sangat tinggi untuk mentransmisikan data antar titik, menggantikan fungsi kabel pada jaringan konvensional.

    Interoperabilitas

    Kemampuan software dan hardware dari mesin yang berbeda dari vendor yang berbeda pula untuk saling berkomunikasi dan bertukar data.

    FHSS

    Akronim Frequency Hopping Spread Spectrum. Adalah teknologi transmisi dimana sinyal data dimodulasi pada sinyal pembawa narrowband yang ‘melompat’ secara acak namun terkontrol urutan frekuensinya dan berdasarkan alokasi waktu penggunaan pada pita frekuensi yang lebar. Sinyal disebarkan dalam ukuran kecil ke frekuensi yang berbeda berdasarkan alokasi waktu. Teknik ini mereduksi kemungkinan terjadinya interferensi karena sinyal narrowband hanya akan berpengaruh pada sinyal spread spectrum apabila dia menggunakan frekuensi yang sama pada waktu yang bersamaan. Bila disinkronisasi dengan baik, maka bisa dialokasikan satu kanal logik untuk dipergunakan.

    Frekuensi transmisi digunakan dengan teknik menyebar atau melompat dalam lebar pita frekuensi. Pada perangkat penerima harus diset kode sebaran dan lompatan frekuensi yang sama sehingga menerima sinyal pada frekuensi dan waktu yang tepat. Regulasi FCC menentukan setiap produsen untuk memakai 75 (atau lebih) frekuensi pada setiap kanal transmisi dengan waktu maksimal 400 MS (disebut dengan dwell time - waktu yang diperlukan untuk setiap frekuensi pada saat menempati satu slot lompatan - hop).

    DSSS

    Akronim Direct Sequence Spread Spectrum. Adalah teknologi transmisi dimana sinyal data dikombinasi dengan data rate bit sequence yang lebih tinggi atau kode chipping, yang membagi data berdasarkan rasio penyebaran pada frekuensi. Kode chipping dalah bit pattern redundan untuk setiap bit yang akan ditransmisikan. Teknik ini akan meningkatkan ketahanan sinyal terhadap interferensi. Bila beberapa bits dalam pattern rusak selama transmisi, data dapat diperbaiki berkat redudansi metode transmisi.

    CCK

    Singkatan Complementary Code Keying, satu set 64 kode karakter 8 bit yang digunakan untuk mengkode data pada 5.5 dan 11Mbps data rates di 2.4GHz band yang digunakan jaringan wireless 802.11b. Kode ini memiliki susunan matematik (algoritma) khas yang memungkinkan transmisi data dengan baik walaupun terjadi noise substansial dan interferensi multipath.

    CCK hanya bekerja pada standar teknologi DSSS bukan pada FHSS. CCK menggunakan formula khusus secara matematik (algoritma) pada kode DSSS, memungkinkan kode merepresentasikan kapasitas data yang lebih besar per clock cycle. Transmitter dapat mengirimkan sejumlah bits informasi pada setiap kode DSSS, sehingga mampu mencapai 11 Mbps data rate.

    OFDM

    Singkatan Orthogonal Frequency Division Multiplexing, FDM adalah teknik modulasi untuk transmisi data digital dalam ukuran besar melalui sinyal radio. OFDM bekerja dengan cara memisahkan sinyal radio ke dalam sejumlah kecil sub sinyal yang kemudian ditransmisikan secara simultan pada frekuensi berbeda. OFDM mengurangi jumlah transmisi sinyal crosstalk. OFDM digunakan pada standar Wi-Fi 802.11a.

    CSMA/CA

    Singkatan Carrier Sense Multiple Access/Collision Avoidance, protokol contention pada jaringan yang bisa melakukan analisa kondisi jaringan untuk menghindari collisions, tidak seperti CSMA/CD yang memakai pengaturan transmisi jaringan ketika terjadi collisions. CSMA/CA mengkonsumsi traffic karena sebelum ada data ditransmisikan ia akan mengirim sinyal broadcast pada jaringan untuk mendeteksi skenario atau kemungkinan terjadinya collision dan memerintahkan semua perangkat untuk tidak broadcast.

    CSMA/CD

    Singkatan Carrier Sense Multiple Access/Collision Detection, protokol contention dengan sejumlah aturan yang menentukan bagaimana cara perangkat jaringan melakukan respon pada saat terjadi dua atau lebih perangkat menggunakan kanal secara simultan (disebut dengan collision). Jaringan Ethernet memakai CSMA/CD untuk melakukan deteksi collision. Setelah mendeteksi collision, perangkat akan diperintahkan menunggu selama beberapa saat secara random sebelum mencoba mengirimkan kembali datanya. Bila terdeteksi collision lagi, perangkat akan menunggu dalam jangka waktu yang lebih lama (kelipatan) sebelum mencoba mengirimkan datanya kembali. Mekanisme ini disebut dengan exponential back off.

    Contention

    1. Kompetisi untuk mendapatkan sumber daya. Terminologi ini digunakan khususnya pada jaringan untuk mendeskripsikan situasi dimana dua atau lebih titik akses berusaha untuk melakukan transmisi pada waktu dan media (saluran) yang sama
    2. Tipe protokol jaringan yang mengijinkan titik akses untuk berbagi pakai jaringan. Dua atau lebih titik akan mencoba mengirimkan pesan ke seluruh jaringan secara simultan. Protokol contention akan mendefinisikan proses yang berlangsung ketika terjadi masalah. Protokol contention yang banyak di gunakan adalah CSMA/CD pada Ethernet dan CSMA/CA pada Wi-Fi.

    Polling

    1. Polling adalah CAM. Pada skenario master/slave, master akan memberi kesempatan bergantian pada setiap slave untuk mengirimkan data. Bila slave mengajukan permintaan untuk mengirimkan data, ijin akan diberikan master pada kesempatan berikutnya. Bila slave tidak merespon (tidak akan mengirimkan data) maka kesempatan atau giliran akan diberikan pada slave yang lain. Proses berlangsung kontinue
    2. Membuat permintaan transmisi data secara kontinue dari perangkat lain. Misalnya sebuah modem akan dapat memanggil sistem lain dan memintakan transmisi data.

    Encryption (Enkripsi) Translasi data ke dalam kode rahasia. Enkripsi adalah metode paling efektif untuk mengamankan data. Untuk membaca data yang terenkripsi, harus mempunya akses berupa kata / kode kunci rahasia ataupun password / kata sandi yang akan mengijinkan proses dekripsi. Data yang tidak terinkripsi disebut dengan plain text, data terenkripsi disebut dengan cipher text. Ada dua jenis enkripsi, asymmetric (sering disebut public-key encryption) dan symmetric encryption.

    Symmetric Encryption

    Tipe enkripsi dimana kunci yang sama digunakan untuk melakukan enjkripsi dan dekripsi.

    Public Key Encryption

    Sistem kriptografi yang menggunakan dua kunci, kunci publik yang diketahui semua orang dan kunci yang khusus yang hanya diketahui oleh penerima. Pada saat A mengirimkan data, ia akan menggunakan kunci publik B untuk enkripsi data. Ketika data diterima B, ia akan menggunakan kunci khusus miliknya untuk membuka dan melakukan dekripsi. Kunci publik dan khusus akan saling berhubungan, hanya pasangan kunci publik dan khusus yang benar agar dapat membuka suatu data.

    Sistem public key sangat aman dan mudah digunakan. Kesulitannya, pengirim harus selalu mengetahui kunci publik si penerima untuk mengirim dan melakukan enkripsi. Kini dengan teknologi LDAP, terdapat register global yang menyimpan kunci publik pemakai sehingga pengirim yang tidak mengetahu dapat mencarinya pada database online.

    Kriptografi public key diperkenalkan pada 1976 oleh Whitfield Diffie dan Martin Hellman. Sehingga sering disebut sebagai enkripsi Diffie - Hellman. Disebut juga asymmetric encryption karena menggunakan dua kunci berbeda untuk mengirim (enkripsi) dan menerima data (dekripsi).

    AP (Access Point)

    Hardware atau software komputer yang berfungsi sebagai hub untuk pengguna ataupun perangkat wireless agar dapat terkoneksi ke jaringan kabel. AP adalah sistem yang penting untuk meningkatkan keamanan wireless dan memperluas layanan kepada pengguna.

    Infrastructure Mode

    Framework jaringan 802.11 dimana setiap perangkat berkomunikasi satu sama lain melalui Access Point (AP). Pada infrastructure mode, perangkat wireless juga dapat terhubung ke jaringan kabel melalui Access Point (AP). Saat satu AP terkoneksi ke jaringan kabel maka semua perangkat pada jaringan wireless akan disebut sebagai Basic Service Set (BSS). Extended Service Set (ESS) adalah sekelompok (dua atau lebih) BSS yang dianggap sebagai satu sub jaringan.

    Ad-hoc Mode

    Framework jaringan 802.11 dimana setiap perangkat berkomunikasi satu sama lain secara langsung tanpa melalui Access Point (AP). Ad-hoc mode digambarkan sebagai jaringan peer-to-peer atau juga di sebut dengan Independent Basic Service Set (IBSS). Ad-hoc mode digunakan untuk membentuk jaringan ketika wireless infrastructure tidak tersedia dan layanan seperti client server tidak diperlukan.

    WEP

    Singkatan Wired Equivalent Privacy atau juga sering disebut dengan Wireless Encryption Protocol. Adalah protokol keamanan untuk jaringan wireless 802.11. Desain WEP dimaksudkan untuk memberikan tingkat keamanan sebagaimana pada jaringan kabel. Secara umum LAN lebih aman daripadan WLAN karena ada proteksi secara fisik dalam strukturnya, misalnya semua perangkat berada dalam suatu gedung yang bisa diproteksi dari akses fisik tidak sah.

    Struktur WLAN menggunakan gelombang radio, sehingga lebih terbuka terhadap akses fisik tidak sah. WEP dimaksudkan untuk memberikan perlindungan berupa enkripsi data yang dibawa oleh sinyal radio. WEP diketahui tidak memiliki tingkat keamanan yang diharapkan karena ia hanya bekerja pada dua layer pertama OSI model - data link dan physical layer, bukan berupa end-to-end security.

    WPA

    Singkatan Wi-Fi Protected Access, standar Wi-Fi untuk meningkatkan fitur keamanan WEP. Teknologi ini di desain untuk bekerja pada produk Wi-Fi eksisting yang telah memiliki WEP (semacam software upgrade ). Teknologi WPA menawarkan dua macam peningkatan kemampuanWEP :

    1. Meningkatkan enkripsi data dengan teknik Temporal Key Integrity Protocol (TKIP). TKIP mengacak kata kunci menggunakan algoritma hashing algorithm dan menambah Integrity Checking Feature, untuk memastikan kunci belum pernah digunakan secara tidak sahOtentikasi User, yang tidak tersedia di WEP. Melalui Extensible Authentication Protocol (EAP) maka wireless client harus melakukan otentikasi terlebih dahulu sebelum memasuki jaringan. WEP dapat membatasi akses ke jaringan berdasarkan MAC address yang spesifik untuk setiap perangkat. Tapi MAC address adalah sebuah kode yang mudah dideteksi melalui akses tidak sah dan dapat dengan mudah dipalsukan atau digandakan. EAP memberikan solusi yang lebih aman dengan menerapkan Public Key Encryption System untuk memastikan hanya pengguna sah dapat memasuki jaringan.

    Wireless LAN Standards

    Tabel ini dapat digunakan untuk membedakan kemampuan dan standar WLAN yang saat ini ada di pasar.

    Standard Data Rate Modulation Security Pros/Cons
    IEEE 802.11 2 Mbps 2.4GHz FHSS DSSS WEP & WPA Spesifikasi diperluas di 802.11b
    IEEE 802.11a (Wi-Fi)

    54 Mbps 5 GHz

    OFDM WEP & WPA Mendapat sertifikasi Wi-Fi. Ada 8 kanal di 5 Ghz. Kemungkinan interferensi RF rendah dibanding 802.11b /g. Lebih baik dari 802.11b untuk multimedia, voice, video dan grafis ukuran besar pada lingkungan yang lebih padat. Coverage area relatif lebih sempit dan tidak interoperabel dengan 802.11b
    IEEE 802.11b (Wi-Fi) 11Mbps 2.4GHz DSSS CCK WEP & WPA Mendapat sertifikasi Wi-Fi. Tidak interoperabel dengan 802.11a. Perlu lebih sedikit access points daripada 802.11a untuk coverage luas yang sama. Transfer rate tinggi sampai 300 feet dari base station. Ada 14 kanal di 2.4 GHz (11 di Amerika sesuai regulasi FCC) dan hanya 3 kanal non overlap
    IEEE 802.11g (Wi-Fi) 54 Mbps 2.4 GHz OFDM > 20 Mbps DSSS CCK <> WEP & WPA Mendapat sertifikasi Wi-Fi. Menggantikan 802.11b. Peningkatan keamanan 802.11. Kompatibel dengan 802.11b. Ada 14 kanal di 2.4 GHz (11 di Amerika sesuai regulasi FCC) dan hanya 3 kanal non overlap
    Bluetooth 2 Mbps 2.45 GHz FHSS PPTP, SSL & VPN Tidak ada dukungan IP, tidak mendukung TCP/IP dan aplikasi wireless LAN lain. Bukan di desain untuk mendukung wireless LAN. Paling baik untuk koneksi PDAs, seluler dan PC dalam area yang sempit
    HomeRF 10 Mbps 2.4 GHZ FHSS Jaringan independen IP address untuk setiap jaringan. Data dikirim dengan algoritma enkripsi 56-bit Catatan: HomeRF tidak lagi didukung oleh vendor atau kelompok kerja. Ditujukan untuk penggunaan rumah, bukan perusahaan. Coverage area 150 feet dari base station. Relatif murah, kualitas suara baik karena secara kontinu mengalokasikan bandwidth khusus untuk layanan suara. Labih tahan interferensi karena FHSS
    HiperLAN/1 (Europe) 20 Mbps 5 GHz CSMA/CA Enkripsi per sesi dan otentikasi individual

    Hanya di Eropa. HiperLAN adalah model ad-hoc, tidak memerlukan konfigurasi dan tak ada kontroler pusat atau base station. Tidak menyediakan layanan isochronous riil. Relatif murah, tidak ada garansi bandwidth

    HiperLAN/2 (Europe) 54 Mbps 5 GHz OFDM Keamanan yang kuat dan dukungan otentikasi individual dan kunci enkripsi per sesi Hanya di Eropa. Di desain untuk menjadi carrier sel ATM, paket IP, paket Firewire (IEEE 1394) dan suara digital (seluler). Kualitas dan layanan dibanding HiperLAN/1 dan ada garansi bandwidth

    Bluetooth

    Teknologi radio jarak dekat untuk mempermudah komunikasi antar perangkat Internet dan mobile. Juga digunakan untuk memudahkan sinkronisasi, integrasi antar perangkat Internet, mobile dengan komputer. Produk dengan teknologi Bluetooth harus mendapat sertifikat interoperabilitas dari Bluetooth Special Interest Group sebelum dipasarkan. Pendiri Bluetooth adalah Ericsson, IBM, Intel, Nokia dan Toshiba.

    Home RF

    Singkatan Home Radio Frequency. Didesain khusus untuk jaringan wireless di rumah, kontras dengan standar 802.11, yang digunakan pada aplikasi bisnis. Home RF diharapkan lebih dapat diterima oleh pengguna rumahan dibandingkan dengan teknologi wireless lain. Berbasis frequency hopping untuk transmisi data dan suara, radius 150 feet. Home RF menggunakan Shared Wireless Access Protocol.

    HyperLAN

    Singkatan High Performance Radio Local Area Network. Disusun oleh European Telecommunications Standards Institute (ETSI). HiperLAN adalah standar WLAN yang berlaku resmi di Eropa. HiperLAN sama dengan IEEE 802.11 yang dipakai di Amerika.

    Ada dua jenis HiperLAN :

    1. HiperLAN/1: standar transfer rate sampai 20 Mbps di 5 GHz band 2. HiperLAN/2 : standar transfer rate sampai 54 Mbps di 5 GHz band.

    Seperti 802.11, HiperLAN diterapkan untuk menjamin interoperabilitas antar produk pada spektrum ini.

    Kesimpulan

    Teknologi Wireless LAN (Wi-Fi) adalah solusi praktis jangka pendek untuk menjembatani belum tersedia infrastruktur domestik yang bisa diandalkan dan memenuhi kebutuhan masayarakat. Wireless LAN adalah alternatif media akses Internet yang terjangkau, fast deploy dan kualitas memadai.

    Prosedur Instalasi Wireless LAN

    Peralatan

    1. Kompas dan peta topografi 2. Penggaris dan busur derajat 3. Pensil, penghapus, alat tulis 4. GPS, altimeter, klinometer 5. Kaca pantul dan teropong 6. Radio komunikasi (HT) 7. PC Card dan Notebook, pigtail dan PCI / ISA adapter 8. Multimeter, SWR, cable tester, solder, timah, tang potong kabel 9. Peralatan panjat, harness, carabiner, webbing, cows tail, pulley 10. Kunci pas, kunci ring, kunci inggris, tang (potong, buaya, jepit), obeng set, tie rap, isolator gel (silicon), TBA, unibell, 3M, karet bakar, senter (flash light) 11. Kabel power roll, kabel UTP straight dan cross, crimping tools, konektor RJ45 12. Software AP Manager, Orinoco Client, driver dan AP Utility Planet, firmware dan operating system (NT, W2K, W98 / ME, Linux, FreeBSD + utilitynya).

    Survey Lokasi

    1. Tentukan koordinat letak kedudukan station, jarak udara terhadap BTS dengan GPS dan kompas pada peta
    2. Perhatikan dan tandai titik potensial penghalang (obstacle) sepanjang path
    3. Hitung SOM, path dan acessories loss, EIRP, freznel zone, ketinggian antena
    4. Perhatikan posisi terhadap station lain, kemungkinan potensi hidden station, over shoot dan test noise serta interferensi. Perhitungkan signal multipath dan adanya cross section signal dari station lain
    5. Tentukan posisi ideal tower, elevasi, panjang kabel dan alternatif seandainya ada kesulitan dalam instalasi
    6. Rencanakan sejumlah alternatif metode instalasi, pemindahan posisi dan alat.

    Pemasangan Konektor

    1. Kuliti kabel coaxial dengan penampang melintang, spesifikasi kabel minimum adalah RG 8 9913 atau CNT400 dengan perhitungan losses 10 db setiap 30 m
    2. Jangan sampai terjadi goresan berlebihan karena perambatan gelombang mikro adalah pada permukaan kabel
    3. Pasang konektor dengan cermat dan memperhatikan penuh masalah kerapian
    4. Solder pin ujung konektor dengan cermat dan rapi, pastikan tidak terjadi short
    5. Perhatikan urutan pemasangan pin dan kuncian sehingga dudukan kabel dan konektor tidak mudah bergeser. Test kemungkinan short dengan multimeter
    6. Tutup permukaan konektor dengan aluminium foil untuk mencegah kebocoran dan interferensi, posisi harus menempel pada permukaan konektor
    7. Lapisi konektor dengan aluminium foil dan lapisi seluruh permukaan sambungan konektor dengan isolator TBA (biasa untuk pemasangan pipa saluran air atau kabel listrik instalasi rumah), atau isolasi 3 M. Lapisi juga dengan silicon gel
    8. Tutup seluruh permukaan dengan isolator karet bakar untuk mencegah air
    9. Untuk perawatan, ganti semua lapisan pelindung setiap 6 bulan sekali
    10. Konektor terbaik adalah model hexa (crimp) tanpa solderan dan drat (screw) sehingga sedikit melukai permukaan kabel, yang dipasang dengan crimping tools, disertai karet bakar sebagai pelindung pengganti isolator karet.

    Pembuatan POE

    1. Power over ethernet diperlukan untuk melakukan injeksi catu daya ke perangkat Wireless In A Box yang dipasang di atas tower, POE bermanfaat mengurangi kerugian power (losses) akibat penggunaan kabel dan konektor
    2. POE menggunakan 2 pair kabel UTP yang tidak terpakai, 1 pair untuk injeksi + (positif) power dan 1 pair untuk injeksi – (negatif) power, digunakan kabel pair (sepasang) untuk menghindari penurunan daya karena kabel loss dan gunakan adaptor dengan daya (Ampere) lebih besar dari standar bawaan perangkat agar mampu mencapai redaman sepanjang kabel UTP
    3. Perhatikan bahwa permasalahan paling krusial dalam pembuatan POE adalah bagaimana cara mencegah terjadinya short, karena kabel dan konektor power penampangnya kecil dan mudah bergeser atau tertarik, tetesi dengan lilin atau isolator (silicon) gel agar setiap titik sambungan terlindung dari short
    4. Sebelum digunakan uji terlebih dahulu semua sambungan dengan multimeter.

    Instalasi Antena

    1. Pasang pipa dengan metode stack minimum sampai ketinggian 1st freznel zone terlewati terhadap obstacle terdekat
    2. Perhatikan stabilitas dudukan pipa dan kawat spanner, pasang dudukan kaki untuk memanjat dan anker cows tail
    3. Cek semua sambungan kabel dan konektor termasuk penangkal petir bila ada
    4. Pasang antena dengan rapi dan benar, arahkan dengan menggunakan kompas dan GPS sesuai tempat kedudukan BTS di peta
    5. Pasang kabel dan rapikan sementara, jangan sampai berat kabel menjadi beban sambungan konektor dan mengganggu gerak pointing serta kedudukan antena
    6. Perhatikan dalam memasang kabel di tower / pipa, jangan ada posisi menekuk yang potensial menjadi akumulasi air hujan, bentuk sedemikian rupa sehingga air hujan bebas jatuh ke bawah.

    Instalasi Perangkat Radio

    1. Instal PC Card dan Orinoco dengan benar sampai dikenali oleh OS tanpa konflik dan pastikan semua driver serta utility dapat bekerja sempurna
    2. Instalasi pada OS W2K memerlukan driver terbaru dari web site dan ada di CD utility kopian, tidak diperlukan driver PCMCIA meskipun PNP W2K melakukannya justru deteksi ini menimbulkan konflik, hapus dirver ini dari Device Manager
    3. Instalasi pada NT memerlukan kecermatan alokasi alamat IO, IRQ dan DMA, pada BIOS lebih baik matikan semua device (COM, LPT dll.) dan peripheral (sound card, mpeg dll.) yang tidak diperlukan
    4. Semua prosedur ini bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari 30 menit tidak termasuk instalasi OS, lebih dari waktu ini segera jalankan prosedur selanjutnya
    5. Apabila terus menerus terjadi kesulitan instalasi, untuk sementara demi efisiensi lakukan instalasi dibawah OS Win98 / ME yang lebih mudah dan sedikit masalah
    6. Pada instalasi perangkat radio jenis Wireless In A Box (Mtech, Planet, Micronet dlll.), terlebih dahulu lakukan update firmware dan utility
    7. Kemudian uji coba semua fungsi yang ada (AP, Inter Building, SAI Client, SAA2, SAA Ad Hoc dll.) termasuk bridging dan IP Addressing dengan menggunakan antena helical, pastikan semua fungsi berjalan baik dan stabil
    8. Pastikan bahwa perangkat Power Over Ethernet (POE) berjalan sempurna.

    Pengujian Noise

    1. Bila semua telah berjalan normal, install semua utility yang diperlukan dan mulai lakukan pengujian noise / interferensi, pergunakan setting default
    2. Tanpa antena perhatikan apakah ada signal strenght yang tertangkap dari station lain disekitarnya, bila ada dan mencapai good (sekitar 40 % – 60 %) atau bahkan lebih, maka dipastikan station tersebut beroperasi melebihi EIRP dan potensial menimbulkan gangguan bagi station yang sedang kita bangun, pertimbangkan untuk berunding dengan operator BTS / station eksisting tersebut
    3. Perhatikan berapa tingkat noise, bila mencapai lebih dari tingkat sensitifitas radio (biasanya adalah sekitar – 83 dbm, baca spesifikasi radio), misalnya – 100 dbm maka di titik station tersebut interferensinya cukup tinggi, tinggal apakah signal strenght yang diterima bisa melebihi noise
    4. Perhitungan standar signal strenght adalah 0 % – 40 % poor, 40 % - 60 % good, 60 % - 100 % excellent, apabila signal strenght yang diterima adalah 60 % akan tetapi noisenya mencapai 20 % maka kondisinya adalah poor connection (60 % - 20 % - 40 % poor), maka sedapat mungkin signal strenght harus mencapai 80 %
    5. Koneksi poor biasanya akan menghasilkan PER (packet error rate – bisa dilihat dari persentasi jumlah RTO dalam continous ping) diatas 3 % – 7 % (dilihat dari utility Planet maupun Wave Rider), good berkisar antara 1 % - 3 % dan excellent dibawah 1 %, PER antara BTS dan station client harus seimbang
    6. Perhitungan yang sama bisa dipergunakan untuk memperhatikan station lawan atau BTS kita, pada prinsipnya signal strenght, tingkat noise, PER harus imbang untuk mendapatkan stabilitas koneksi yang diharapkan
    7. Pertimbangkan alternatif skenario lain bila sejumlah permasalahan di atas tidak bisa diatasi, misalkan dengan memindahkan station ke tempat lain, memutar arah pointing ke BTS terdekat lainnya atau dengan metode 3 titik (repeater) dll.

    Perakitan Antena

    1. Antena microwave jenis grid parabolic dan loop serta yagi perlu dirakit karena terdiri dari sejumlah komponen, berbeda dengan jenis patch panel, panel sector maupun omni directional
    2. Rakit antena sesuai petunjuk (manual) dan gambar konstruksi yang disertakan
    3. Kencangkan semua mur dan baut termasuk konektor dan terutama reflektor
    4. Perhatikan bahwa antena microwave sangat peka terhadap perubahan fokus, maka pada saat perakitan antena perhatikan sebaik-baiknya fokus reflektor terhadap horn (driven antena), sedikit perubahan fokus akan berakibat luas seperti misalnya perubahan gain (db) antena
    5. Beberapa tipe antena grid parabolic memiliki batang extender yang bisa merubah letak fokus reflektor terhadap horn sehingga bisa diset gain yang diperlukan.

    Pointing Antena

    1. Secara umum antena dipasang dengan polarisasi horizontal
    2. Arahkan antena sesuai arah yang ditunjukkan kompas dan GPS, arah ini kita anggap titik tengah arah (center beam)
    3. Geser antena dengan arah yang tetap ke kanan maupun ke kiri center beam, satu per satu pada setiap tahap dengan perhitungan tidak melebihi ½ spesifikasi beam width antena untuk setiap sisi (kiri atau kanan), misalkan antena 24 db, biasanya memiliki beam width 12 derajat maka, maksimum pergeseran ke arah kiri maupun kanan center beam adalah 6 derajat
    4. Beri tanda pada setiap perubahan arah dan tentukan skornya, penentuan arah terbaik dilakukan dengan cara mencari nilai average yang terbaik, parameter utama yang harus diperhatikan adalah signal strenght, noise dan stabilitas
    5. Karena kebanyakan perangkat radio Wireless In A Box tidak memiliki utility grafis untuk merepresentasikan signal strenght, noise dsb (kecuali statistik dan PER) maka agar lebih praktis, untuk pointing gunakan perangkat radio standar 802.11b yang memiliki utility grafis seperti Orinoco atau gunakan Wave Rider
    6. Selanjutnya bila diperlukan lakukan penyesuaian elevasi antena dengan klino meter sesuai sudut antena pada station lawan, hitung berdasarkan perhitungan kelengkungan bumi dan bandingkan dengan kontur pada peta topografi
    7. Ketika arah dan elevasi terbaik yang diperkirakan telah tercapai maka apabila diperlukan dapat dilakukan pembalikan polarisasi antena dari horizontal ke vertical untuk mempersempit beam width dan meningkatkan fokus transmisi, syaratnya kedua titik mempergunakan antena yang sama (grid parabolic) dan di kedua titik polarisasi antena harus sama (artinya di sisi lawan polarisasi antena juga harus dibalik menjadi vertical)

    Pengujian Koneksi Radio

    1. Lakukan pengujian signal, mirip dengan pengujian noise, hanya saja pada saat ini antena dan kabel (termasuk POE) sudah dihubungkan ke perangkat radio
    2. Sesuaikan channel dan nama SSID (Network Name) dengan identitas BTS / AP tujuan, demikian juga enkripsinya, apabila dipergunakan otentikasi MAC Address maka di AP harus didefinisikan terlebih dahulu MAC Address station tersebut
    3. Bila menggunakan otentikasi Radius, pastikan setting telah sesuai dan cobalah terlebih dahulu mekanismenya sebelum dipasang
    4. Perhatikan bahwa kebanyakan perangkat radio adalah berfungsi sebagai bridge dan bekerja berdasarkan pengenalan MAC Address, sehingga IP Address yang didefinisikan berfungsi sebagai interface utility berdasarkan protokol SNMP saja, sehingga tidak perlu dimasukkan ke dalam tabel routing
    5. Tabel routing didefinisikan pada (PC) router dimana perangkat radio terpasang, untuk Wireless In A Box yang perangkatnya terpisah dari (PC) router, maka pada device yang menghadap ke perangkat radio masukkan pula 1 IP Address yang satu subnet dengan IP Address yang telah didefinisikan pada perangkat radio, agar utility yang dipasang di router dapat mengenali radio
    6. Lakukan continuos ping untuk menguji stabilitas koneksi dan mengetahui PER
    7. Bila telah stabil dan signal strenght minimum good (setelah diperhitungkan noise) maka lakukan uji troughput dengan melakukan koneksi FTP (dengan software FTP client) ke FTP server terdekat (idealnya di titik server BTS tujuan), pada kondisi ideal average troughput akan seimbang baik saat download maupun up load, maksimum troughput pada koneksi radio 1 mbps adalah sekitar 600 kbps dan per TCP connection dengan MTU maksimum 1500 bisa dicapai 40 kbps
    8. Selanjutnya gunakan software mass download manager yang mendukung TCP connection secara simultan (concurrent), lakukan koneksi ke FTP server terdekat dengan harapan maksimum troughput 5 kbps per TCP connection, maka dapat diaktifkan sekitar 120 session simultan (concurrent), asumsinya 5 x 120 = 600
    9. Atau dengan cara yang lebih sederhana, digunakan skala yang lebih kecil, 12 concurrent connection dengan trouhput per session 5 kbps, apa total troughput bisa mencapai 60 kbps (average) ? bila tercapai maka stabilitas koneksi sudah dapat dijamin berada pada level maksimum
    10. Pada setiap tingkat pembebanan yang dilakukan bertahap, perhatikan apakah RRT ping meningkat, angka mendekati sekitar 100 MS masih dianggap wajar.

    jaringan nirakable

    Teknologi jaringan nirkabel sebenarnya terbentang luas mulai dari komunikasi suara sampai dengan jaringan data, yang mana membolehkan pengguna untuk membangun koneksi nirkabel pada suatu jarak tertentu. Ini termasuk teknologi infrared, frekuensi radio dan lain sebagainya. Peranti yang umumnya digunakan untuk jaringan nirkabel termasuk di dalamnya adalah komputer, komputer genggam, PDA, telepon seluler, tablet PC dan lain sebagainya. Teknologi nirkabel ini memiliki kegunaan yang sangat banyak. Contohnya, pengguna bergerak bisa menggunakan telepon seluler mereka untuk mengakses e-mail. Sementara itu para pelancong dengan laptopnya bisa terhubung ke internet ketika mereka sedang di bandara, kafe, kereta api dan tempat publik lainnya. Di rumah, pengguna dapat terhubung ke desktop mereka (melalui bluetooth) untuk melakukan sinkronisasi dengan PDA-nya.

    Standarisasi Untuk menekan biaya, memastikan interoperabilitas dan mempromosikan adopsi yang luas terhadap teknologi nirkabel ini, maka organisasi seperti Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE), Internet Engineering Task Force (IETF), Wireless Ethernet Compatibility Alliance (WECA) dan International Telecommunication Union (ITU) telah berpartisipasi dalam berbagai macam upaya-upaya standarisasi. Sebagai contoh, kelompok kerja IEEE telah mendefinisikan bagaimana suatu informasi ditransfer dari satu peranti ke peranti lainnya (dengan menggunakan frekuensi radio atau infrared misalnya) dan bagaimana dan kapan suatu media transmisi sebaiknya digunakan untuk keperluan komunikasi. Ketika membangun standarisasi untuk jaringan nirkabel, organisasi seperti IEEE telah mengatasi pula masalah power management, bandwidth, security dan berbagai masalah unik yang ada pada dunia jaringan nirkabel.

    Tipe dari Jaringan Nirkabel Sama halnya seperti jaringan yang berbasis kabel, maka jaringan nirkabel dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa tipe yang berbeda berdasarkan pada jarak dimana data dapat ditransmisikan.

    1.Wireless Wide Area Networks (WWANs)

    Teknologi WWAN memungkinkan pengguna untuk membangun koneksi nirkabel melalui jaringan publik maupun privat. Koneksi ini dapat dibuat mencakup suatu daerah yang sangat luas, seperti kota atau negara, melalui penggunaan beberapa antena atau juga sistem satelit yang diselenggarakan oleh penyelenggara jasa telekomunikasinya. Teknologi WWAN saat ini dikenal dengan sistem 2G (second generation). Inti dari sistem 2G ini termasuk di dalamnya Global System for Mobile Communications (GSM), Cellular Digital Packet Data (CDPD) dan juga Code Division Multiple Access (CDMA). Berbagai usaha sedang dilakukan untuk transisi dari 2G ke teknologi 3G (third generation) yang akan segera menjadi standar global dan memiliki fitur roaming yang global juga. ITU juga secara aktif dalam mempromosikan pembuatan standar global bagi teknologi 3G.

    2.Wireless Metropolitan Area Networks (WMANs)

    Teknologi WMAN memungkinkan pengguna untuk membuat koneksi nirkabel antara beberapa lokasi di dalam suatu area metropolitan (contohnya, antara gedung yang berbeda-beda dalam suatu kota atau pada kampus universitas), dan ini bisa dicapai tanpa biaya fiber optic atau kabel tembaga yang terkadang sangat mahal. Sebagai tambahan, WMAN dapat bertindak sebagai backup bagi jaringan yang berbasis kabel dan dia akan aktif ketika jaringan yang berbasis kabel tadi mengalami gangguan. WMAN menggunakan gelombang radio atau cahaya infrared untuk mentransmisikan data. Jaringan akses nirkabel broadband, yang memberikan pengguna dengan akses berkecepatan tinggi, merupakan hal yang banyak diminati saat ini. Meskipun ada beberapa teknologi yang berbeda, seperti multichannel multipoint distribution service (MMDS) dan local multipoint distribution services (LMDS) digunakan saat ini, tetapi kelompok kerja IEEE 802.16 untuk standar akses nirkabel broadband masih terus membuat spesifikasi bagi teknologi-teknologi tersebut.

    3.Wireless Local Area Networks (WLANs)

    Teknologi WLAN membolehkan pengguna untuk membangun jaringan nirkabel dalam suatu area yang sifatnya lokal (contohnya, dalam lingkungan gedung kantor, gedung kampus atau pada area publik, seperti bandara atau kafe). WLAN dapat digunakan pada kantor sementara atau yang mana instalasi kabel permanen tidak diperbolehkan. Atau WLAN terkadang dibangun sebagai suplemen bagi LAN yang sudah ada, sehingga pengguna dapat bekerja pada berbagai lokasi yang berbeda dalam lingkungan gedung. WLAN dapat dioperasikan dengan dua cara. Dalam infrastruktur WLAN, stasiun wireless (peranti dengan network card radio atau eksternal modem) terhubung ke access point nirkabel yang berfungsi sebagai bridge antara stasiun-stasiun dan network backbone yang ada saat itu. Dalam lingkungan WLAN yang sifatnya peer-to-peer (ad hoc), beberapa pengguna dalam area yang terbatas, seperti ruang rapat, dapat membentuk suatu jaringan sementara tanpa menggunakan access point, jika mereka tidak memerlukan akses ke sumber daya jaringan.

    Pada tahun 1997, IEEE meng-approve standar 802.11 untuk WLAN, yang mana menspesifikasikan suatu data transfer rate 1 sampai 2 megabits per second (Mbps). Di bawah 802.11b, yang mana menjadi standar baru yang dominan saat ini, data ditransfer pada kecepatan maksimum 11 Mbps melalui frekuensi 2.4 gigahertz (GHz). Standar yang lebih baru lainnya adalah 802.11a, yang mana menspesifikasikan data transfer pada kecepatan maksimum 54 Mbps melalui frekuensi 5 GHz.

    Wireless Personal Area Networks (WPANs)

    Teknologi WPAN membolehkan pengguna untuk membangun suatu jaringan nirkabel (ad hoc) bagi peranti sederhana, seperti PDA, telepon seluler atau laptop. Ini bisa digunakan dalam ruang operasi personal (personal operating space atau POS). Sebuah POS adalah suatu ruang yang ada disekitar orang, dan bisa mencapai jarak sekitar 10 meter. Saat ini, dua teknologi kunci dari WPAN ini adalah Bluetooth dan cahaya infra merah. Bluetooth merupakan teknologi pengganti kabel yang menggunakan gelombang radio untuk mentransmisikan data sampai dengan jarak sekitar 30 feet. Data Bluetooth dapat ditransmisikan melewati tembok, saku ataupun tas. Teknologi Bluetooth ini digerakkan oleh suatu badan yang bernama Bluetooth Special Interest Group (SIG), yang mana mempublikasikan spesifikasi Bluetooth versi 1.0 pada tahun 1999. Cara alternatif lainnya, untuk menghubungkan peranti dalam jarak sangat dekat (1 meter atau kurang), maka user bisa menggunakan cahaya infra merah.Untuk menstandarisasi pembangunan dari teknologi WPAN, IEEE telah membangun kelompok kerja 802.15 bagi WPAN. Kelompok kerja ini membuat standar WPAN, yang berbasis pada spesifikasi Bluetooth versi 1.0. Tujuan utama dari standarisasi ini adalah untuk mengurangi kompleksitas, konsumsi daya yang rendah, interoperabilitas dan bisa hidup berdampingan dengan jaringan 802.11.

    Referensi

    • Windows XP Professional Help System

    VCD Cutter dari Jiao

    Motong motong dan menyambung VCD file - ini softwarenya


    Memotong motong, menambah dan mengurangi film mpeg sekarang udah bisa tuh.Si Jiao System udah lama bikin software untuk editing filem VCD. Keunikan software Jiao VCDCutter sedikit melebihi kemampuan software sejenis. Beberapa software untuk editing film mpeg umumnya mengunakan temporary swap pada harddisk, pada VCDCutter tidak demikian. Untuk memotong film cukup di tandai dan dimark selanjutnya tandailagi dan di mark kembali kedalam clip list. Bila sudah selesai baru hasil editing tersebut disimpan kedalam harddisk. Jadi hanya melalui proses 1 kali jalan.

    Fasilitas pada VCDCutter


    • Proses AVI menjadi MPEG.
    • Memotong VCD (DAT) atau MPEG
    • Extract ke MPG atau MP3 dan bmp

    http://mpegplayer.yeah.net/

    WIFI

    Jaringan tanpa kabel sebenarnya tidak sesulit sistem cable network bahkan lebih mudah. Sistem jaringan WIFI atau Wireless tidak memerlukan penghubung cable network antar computer. Bila jenis coax atau UTP cable memerlukan kabel sebagai media tranfer, dengan Wireless network hanya dibutuhkan ruang atau space dimana jarak jangkau network dibatasi kekuatan pancaran signal radio dari masing masing computer.

    Keuntungan dari sistem WIFI , pemakai tidak dibatasi ruang gerak dan hanya dibatasi pada jarang jangkauan dari satu titik pemancar WIFI. Untuk jarak pada sistem WIFI mampu menjangkau area 100feet atau 30M radius. Selain itu dapat diperkuat dengan perangkat khusus seperti booster yang berfungsi sebagai relay yang mampu menjangkau ratusan bahkan beberapa kilometer ke satu arah (directional). Bahkan hardware terbaru, terdapat perangkat dimana satu perangkat Access Point dapat saling merelay (disebut bridge) kembali ke beberapa bagian atau titik sehingga memperjauh jarak jangkauan dan dapat disebar dibeberapa titik dalam suatu ruangan untuk menyatukan sebuah network LAN.

    Sebelumnya, perlu diketahui bahwa ada 2 cara menghubungkan antar PC dengan sistem Wireless yaitu Adhoc dimana 1 PC terhubung dengan 1 PC dengan saling terhubung berdasarkan nama SSID (Service Set IDentifier). SSID sendiri tidak lain nama sebuah computer yang memiliki card, USB atau perangkat wireless dan masing masing perangkat harus diberikan sebuah nama tersendiri sebagai identitas.

    Kedua jaringan paling umum dan lebih mudah saat ini dengan sistem Access point dengan bentuk PCI card atau sebuah unit hardware yang memiliki fungsi Access point untuk melakukan broadcast ke beberapa computer client pada jarak radius tertentu.

    DIbawah ini menjelaskan bagaimana cara sebuah computer dapat saling terhubung dengan network wireless

    Infra Structure, Adhoc dan public service Wireless Network

    Sistem Adhoc adalah sistem peer to peer, dalam arti satu computer dihubungkan ke 1 computer dengan saling mengenal SSID. Bila digambarkan mungkin lebih mudah membayangkan sistem direct connection dari 1 computer ke 1 computer lainnya dengan mengunakan Twist pair cable tanpa perangkat HUB.

    Jadi terdapat 2 computer dengan perangkat WIFI dapat langsung berhubungan tanpa alat yang disebut access point mode. Pada sistem Adhoc tidak lagi mengenal sistem central (yang biasanya difungsikan pada Access Point). Sistem Adhoc hanya memerlukan 1 buah computer yang memiliki nama SSID atau sederhananya nama sebuah network pada sebuah card/computer.

    Dapat juga mengunakan MAC address dengan sistem BSSID (Basic Service Set IDentifier - cara ini tidak umum digunakan), untuk mengenal sebuah nama computer secara langsung. Mac Address umumnya sudah diberikan tanda atau nomor khusus tersendiri dari masing masing card atau perangkat network termasuk network wireless. Sistem Adhoc menguntungkan untuk pemakaian sementara misalnya hubungan network antara 2 computer walaupun disekitarnya terdapat sebuah alat Access Point yang sedang bekerja.

    SSID adalah nama sebuah network card atau USB card atau PCI card atau Router Wireless. SSID hanyalah sebuah nama untuk memberikan tanda dimana nama sebuah perangkat berada. BSSID adalah nama lain dari SSID, SSID diberikan oleh pemakai misalnya "pcsaya" pada computer yang sedang digunakan dan computer lainnya dibuatkan nama "pckamu". Sedangkan BSSID mengunakan basis MAC address. Jangan terlalu bingung dengan istilah baru tersebut. Bila sebuah koneksi wireless ingin saling berhubungan, keduanya harus mengunakan setup Adhoc. Bila disekitar ruangan terdapat perangkat Access Point, perlu diingatkan untuk mengubah band frekuensi agar tidak saling adu kuat signal yang memancar didalam suatu ruangan.

    Adhoc diagram- picture www.windowsnetworking.com

    Sistem kedua yang paling umum adalah Infra Structure. Sistem Infra Structure membutuhkan sebuah perangkat khusus atau dapat difungsikan sebagai Access point melalui software bila mengunakan jenis Wireless Network dengan perangkat PCI card.

    Mirip seperti Hub Network yang menyatukan sebuah network tetapi didalam perangkat Access Point menandakan sebuah sebuah central network dengan memberikan signal (melakukan broadcast) radio untuk diterima oleh computer lain. Untuk mengambarkan koneksi pada Infra Structure dengan Access point minimal sebuah jaringan wireless network memiliki satu titik pada sebuah tempat dimana computer lain yang mencari menerima signal untuk masuknya kedalam network agar saling berhubungan. Sistem Access Point (AP) ini paling banyak digunakan karena setiap computer yang ingin terhubungan kedalam network dapat mendengar transmisi dari Access Point tersebut.

    Access Point inilah yang memberikan tanda apakah disuatu tempat memiliki jaringan WIFI dan secara terus menerus mentransmisikan namanya - Service Set IDentifier (SSID) dan dapat diterima oleh computer lain untuk dikenal. Bedanya dengan HUB network cable, HUB mengunakan cable tetapi tidak memiliki nama (SSID). Sedangkan Access point tidak mengunakan cable network tetapi harus memiliki sebuah nama yaitu nama untuk SSID.

    InfraStructure diagram- picture www.windowsnetworking.com

    Keuntungan pada sistem access point (AP mode):

    • Untuk sistem AP dengan melayani banyak PC tentu lebih mudah pengaturan dan computer client dapat mengetahui bahwa disuatu ruang ada sebuah hardware atau computer yang memancarkan signal Access Point untuk masuk kedalam sebuah network .
    • Keuntungan kedua bila mengunakan hardware khusus, maka tidak diperlukan sebuah PC berjalan 24 jam untuk melayani network. Banyak hardware Access point yang yang dihubungkan ke sebuah hub atau sebuah jaringan LAN. Dan computer pemakai Wifi dapat masuk kedalam sebuah jaringan network.
    • Dan sistem security pada model AP lebih terjamin. Untuk fitur pengaman sebuah Hardware Access Point memiliki beberapa fitur seperti melakukan block IP, membatasi pemakai pada port dan lainnya.

    Sebuah Access point baik berupa sebuah card WIFI yang ditancapkan pada slot computer atau jenis USB card dan lainnya dengan mengaktifkan fungsi Access point ataupun sebuah alat khusus Access point yang berdiri sendiri dengan antena dan adaptor power bisa difungsikan sebagai Bridge network, router (gateway).

    Sistem Access point juga diterapkan pada sebuah layanan service. Misalnya layanan network disebuah terminal airport atau layanan khusus yang dibuat sebuah service provider untuk internet umumnya mengunakan sistem Adhoc. Pada sistem layanan tersebut biasanya pemakai Wifi harus login sesuai ketentuan yang diperlukan dari penyelangara service tersebut.

    Contoh pada gambar dibawah ini. Setting tersebut digunakan oleh Windows dimana pemakai memilih apakah akan terkoneksi ke jaringan bebas misalnya layanan service internet dari sebuah service provider (ISP), atau untuk memasuki jaringan dari sebuah network atau melakukan hubungan dengan computer lain secara peer to peer.

    Pemakai dapat memberikan sebuah nama untuk satu alata Access Point. Nama tersebut dikenal dengan Service Set IDentifier (SSID) atau nama sebuah network dan dipengaruhi oleh huruf besar kecil (case sensitive). Untuk batas memiliki panjang maksimum 32 karakter untuk sebuah nama SSID network. SSID nantinya akan dibawah sebagai nama dari gelombang frekuensi yang diterima oleh card WIFI lain agar dikenal keberadaannya oleh computer lain.

    BIla digambarkan secara sederhana, misalnya sebuah computer dalam kondisi Access Point mode atau sebuah hardware diberikan nama "pcgue", maka bisa dibayangkan alat tersebut atau computer tersebut sedang berteriak dengan nama PCGUE , dan computer lain akan mengenal oh disana ada network WIFI dengan nama PCGUE sebagai nama SSID.

    Untuk standard, dibawah ini adalah standard yang umum digunakan bagi indoor computer wireless network.

    Standard 802.11a, 802.11b, 802.11g

    802.11a

    Standard 802.11a, adalah model awal yang dibuat untuk umum. Mengunakan kecepatan 54Mbps dan dapat mentranfer data double dari tipe g dengan kemampuan bandwidth 72Mbps atau 108Mbps. Sayangnya sistem ini tidak terlalu standard, karena masing masing vendor atau pabrikan memberikan standard tersendiri. 802.11a mengunakan frekuensi tinggi pada 5Ghz sebenarnya sangat baik untuk kemampuan tranfer data besar. Tetapi 802.11a memiliki kendala pada harga , komponen lebih mahal ketika perangkat ini dibuat untuk publik dan jaraknya dengan frekuensi 5GHz konon lebih sulit menembus ruang untuk kantor. Pemilihan 5Ghz cukup beralasan, karena membuat pancaran signal frekuensi 802.11a jauh dari gangguan seperti oven microwave atau cordless phone pada 2GHz, tetapi frekuensi tinggi juga memberikan dampak pada daya jangkau relatif lebih pendek

    802.11b

    Sempat menjadi dominasi pemakaian tipe b. Standard 802.11b mengunakan frekuensi 2.4GHz. Standard ini sempat diterima oleh pemakai didunia dan masih bertahan sampai saat ini. Tetapi sistem b bekerja pada band yang cukup kacau, seperti gangguan pada Cordless dan frekuensi Microwave dapat saling menganggu bagi daya jangkaunya. Standard 802.11b hanya memiliki kemampuan tranmisi standard dengan 11Mbps atau rata rata 5MBbit/s yang dirasakan lambat, mendouble (turbo mode) kemampuan wireless selain lebih mahal tetapi tetap tidak mampu menandingi kemampuan tipe a dan g.

    802.11g

    Standard yang cukup kompatibel dengan tipe 802.11b dan memiliki kombinasi kemampuan tipe a dan b. Mengunakan frekuensi 2.4GHz mampu mentransmisi 54Mbps bahkan dapat mencapai 108Mbps bila terdapat inisial G atau turbo. Untuk hardware pendukung, 802.11g paling banyak dibuat oleh vendor. Secara teoritis mampu mentranfer data kurang lebih 20Mbit/s atau 4 kali lebih baik dari tipe b dan sedikit lebih lambat dari tipe a.Karena mengunakan carrier seperti tipe b dengan 2.4Ghz, untuk menghadapi gangguan frekuensi maka ditempatkan sistem OFDM

    Secara teoritis perbandingan dapat dilihat pada tabel dibawah ini ( sumber homenethelp.com)

    Technology Kecepatan
    Ethernet 10/100 100Mbs
    802.11b 11Mbps
    802.11a 52/72 Mbps
    PhoneLine 2.0 10Mbps
    Gigabit Ethernet 1000Mbps
    802.11g/turbo 22/54/108Mbps
    Firewire 400Mbps
    Bluetooth 1.5Mbps
    HomeRF 2.0 10Mbps
    PowerLine 14Mbps

    Karena sistem WIFI mengunakan transmisi frekuensi secara bebas, maka pancaran signal yang ditransmit pada unit WIFI dapat ditangkap oleh computer lain sesama pemakai Wifi. Tentu kita tidak seseorang masuk kedalam jaringan Network tanpa ijin. Pada teknologi WIFI ditambahkan juga sistem pengaman misalnya WEP (Wired Equivalent Privacy) untuk pengaman sehingga antar computer yang telah memiliki otorisasi dapat saling berbicara.

    Non secure, WEP & WPA

    Pengamanan sistem Wireless Network dibagi dapat dilakukan dengan beberapa cara. Untuk pemakaian umum dibagi atas NonSecure dan Share Key (secure)

    Non Secure / Open: Pertama no-security atau tanpa pengaman dimana computer yang memiliki WIFI dapat mendengar transmisi sebuah pancaran WIFI dan langsung masuk kedalam network.

    Share Key : adalah alternatif untuk pemakaian kunci atau password. Untuk contoh, bila sebuah network mengunakan WEP

    Ketentuan Security WEP dibagi 2 yaitu 40/64-bit -10 Hex character (weak security) dan 104/128-bit - 26 Hex character (a bit better security). Mengunakan sistem WEP sangat mudah, setiap computer yang mentransmisi signal WIFI atas keberadaan sebuah network atau computer yang mengetahui adanya sebuah network dengan WIFI harus memiliki WEP yang sama. Caranya cukup mengaktifkan sistem WIFI pada option program Windows dengan Prefered Network yang sama.

    Misalnya sebuah computer memasang kunci security "abcde" atau urutan HEX , maka computer yang akan masuk kedalam jaringan harus memasukan huruf "abcde" atau tanda dalam format HEX untuk kunci yang sama.

    Sistem WEP biasanya diaktifkan bila sistem network dari WIFI memerlukan pengamanan dan tidak menghendaki sembarang computer masuk tanpa ijin. Dengan kata lain code dari WEP adalah kunci masuk computer pada sistem network yang memiliki pengaman. 1 karakter memiliki 8 bit dan 1 hex mengunakan 4 bit. 40/64 bit ascII untuk WEP diartikan 5 karakter atau 10 HEX (number karakter =rahas) sedangkan 128bit ascII diartikan 13 karakter atau 26 HEX (number karakter = contoh 0x3d4e872a / harus dimulai dengan 0 dan huruf kecil). Bila mengunakan kombinasi pada sistem Encrypt, beberapa hardware memiliki perbedaan pada kemampuan 64 bit dan 128 bit atau hanya memiliki sistem encrypt 64 bit saja

    Hal kecil yang sering terlupakan ketika mencoba mengkoneksi. Pemilihan band untuk Wireless network, untuk satu network gunakan band yang sama. Pemilihan Band frekuensi sebenarnya dapat dibuat secara otomatis oleh hardware tetapi ada baiknya mengenal dari fungsi Band dimana sebuah Wireless Network perlu mengunakan band yang sama. Bila anda mengunakan Wireless network dan ingin saling berhubungan, jangan lupa memilih band frekuensi yang sama sebelum pusing karena sebuah computer tidak dapat saling berhubungan karena lupa memilih band frekuensi.

    Setup network

    Apa saja yang perlu di Install pada koneksi Wireless untuk masing masing client. Pada gambar bawah adalah komponen yang digunakan untuk computer dapat saling berhubungan. Cara ini sangat mendasar dan sama penerapannya pada koneksi network dengan cable UTP. Seandainya saja computer anda tidak dapat saling berhubungan, coba periksa bagian dibawah ini. Dan gunakan Setup Network Wizard untuk menginstall system network dari Windows XP