100000 Windows Drivers (1cd iso format)

100000 Windows Drivers (1cd iso format)

  1. No more need to spend hours on-line browsing for drivers .
  2. Just pop the Universal Driver CD in
  3. and Windows will automatically search the comprehensive drivers.
  4. This CD, (Iso format) contains software drivers for over
  5. 100,000 hardware components
  6. from brands such as Dell, HP, Compaq, IBM, Sony, Toshiba, Panasonic,
  7. as well as hardware component manufacturers Intel,
  8. 3Com, VIA, nVidia, ATI, SoundMax, and many more...
  9. enjoy download these driver and don't spend hours any more

USB Disk Security V5.0.0.35

USB Disk Security V5.0.0.35

USB Disk Security provides 100% protection against any threats via USB drive, however, the majority of other products are unable even to guarantee 90% protection. USB Disk Security is the best antivirus software to permanently protect offline computer without the need for signature updates, but other antivirus software should update signature database regularly, and they cannot effectively protect offline computer. This light and easy to use solution is 100% compatible with all software and doesn't slow down your computer at all. You pay USB Disk Security once and get it all, however, other antivirus products should be paid for updates every year. Product Highlights:
  • 100% protection against any malicious programs via USB storage
USB Disk Security uses innovative proactive technology to block any threats via USB drive. There are relatively few products available in shops or on the Internet which offer even close to 100% protection against any malicious programs via USB drive. The majority of products are unable even to guarantee 90% protection. USB Disk Security is the world's best software to block threats via USB drive.
  • The best solution to protect offline computer
Other antivirus software should update signature database regularly, and they cannot effectively protect offline computer that is not connected to the Internet. When new viruses, worms and other malicious attacks strike, traditional signatures are insufficient. Every minute one waits for a virus signature update creates a window of vulnerability that could have devastating consequences. USB Disk Security uses advanced proactive detection techniques, requires no signature updates, and closes the window of vulnerability left open by other reactive, signature-based responses.
  • The world's fastest and smallest antivirus software
With USB Disk Security, it’s not necessary to sacrifice speed for detection and scanning. Compare antivirus software and you'll discover that USB Disk Security is by far one of the smallest applications in the industry. For example, the v5.0 of USB Disk Security installer is just 1 MB. The program utilizes approximately 1 to 7 MB of RAM.
  • 100% compatible with all software
Incompatibility between antivirus programs is an issue. In the vast majority of cases, installing two antivirus programs from different vendors on one machine (for increased protection) is technically impossible, as the two programs will disrupt each other's functioning. However, USB Disk Security is 100% compatible with all software, including Windows Vista.
  • Simple to use
USB Disk Security has been specifically designed to perform effectively regardless of the user’s level of computer expertise. Just install and forget it.
  • System Requirement
100MHz Processor or more, 16MB RAM or more. The operating system should be Windows 95, Windows 98, Windows 2000, Windows XP, Windows NT 4.0, Windows ME, or Vista.
  • Homepage - http://www.zbshareware.com/
  • http://rapidshare.com/files/104284090/2778UDS.v5.0.0.35.rar
  • Pass: www.dl4all.com

Portable Microsoft Office 2007 Enterprise

Portable Microsoft Office 2007 Enterprise
Building on the strengths of Microsoft Office Professional Plus 2007, Microsoft Office Enterprise 2007 provides teams and organizations with the most comprehensive set of tools to collect and consolidate any type of information, find what they are looking for quickly, and easily share critical information with others across geographic or organizational boundaries, whether working online or offline. Included in Office Enterprise 2007 are Microsoft Office Groove 2007, which provides a rich and secure collaboration environment for teams to work together, regardless of location and with minimal IT support, and Microsoft Office OneNote 2007, which provides complete information management capabilities for any type of electronic content, helping information workers and project teams to deliver better results faster. What's included in Office Enterprise 2007
  • Access 2007
  • Communicator 2007
  • Excel 2007
  • Groove 2007
  • InfoPath 2007
  • OneNote 2007
  • Outlook 2007
  • PowerPoint 2007
  • Publisher 2007
  • Word 2007
Download 492 MB
http://www.megaupload.com/?d=F3UNVFFZ
Pass: www.dl4all.com

ApAlive converter

Apalive converter adalah software yang memudahkan anda untuk mengkonvert berbagai file anda (extention video, audio ataupun mp3) yang akan dijadikan berbagai macam extention sesuai dengan keinginan hati. its very usefull. aplikasi ini saya taruh di sini atas permintaan teman-teman ada mas ary, heru, oca dan lainya yang tak dapat aku sebutkan. ApAlive dapat anda download atau klik disini Password: apadanagroup

Setting GPRS

Petunjuk Umum

  • Kecuali untuk kartu IM3, penyetingan GPRS atau MMS memerlukan proses aktivasi terlebih dahulu
  • Proses aktivasi dilakukan dengan cara menghubungi operator yang bersangkutan sesuai kartu yang digunakan.
  • Mengenai cara melakukan aktivasi secara detil dapat dilihat pada detil penyetingan GPRS di bawah ini.
  • Setting GPRS Matrix / Mentari
  • Profile Name : satelindo
  • Homepage URL : http://wap.matrix-centro.com
  • IP Address : 202.152.162.250:9200
  • Bearer : GPRS
  • User Name :
  • Password :
  • APN : satelindogprs.com
  • Activate GPRS : ACTGPRS kirim ke 888
  • Call Center : (021) 5438 8888 atau 222 (dari handphone) Setting GPRS simPATI (Telkomsel) Menggunakan ponsel dengan fasilitas GPRS. Masih memiliki pulsa minimum Rp. 500,- dibawah nilai tersebut Anda tidak dapat menggunakan layanan GPRS, MMS maupun SMS. Mendaftar sebagai pelanggan GPRS, yang hanya dapat dilakukan melalui SMS. Caranya :
    1. Ketik pesan SMS : GPRS [Nomor Kartu]
    2. Contoh : GPRS 6210009922069556
    3. Kirim ke : 6616
    Catatan :
    • Tarif pesan kirim SMS : Rp. 350 ,- / pesan.
    • Nomor kartu merupakan nomor ICCID (Integrated Circuit Card Identification) yang terdiri dari 16 (enam belas) digit nomor dan terdapat di belakang chip kartu simPATI Nusantara Anda.
    • Isi pesan tidak tergantung pada huruf besar atau kecil (non case sensitive).
    • Dalam pengetikan nomor kartu tidak boleh ada spasi.
    Sistem akan memberikan pesan notifikasi SMS kepada Anda setelah beberapa waktu untuk memberitahukan bahwa permintaan aktivasi sedang diproses : "Your request for GPRS Setup already received. Please wait for max. 48 hours for succesfull activation notification message." Pemrosesan aktivasi membutuhkan waktu maksimum 48 jam. Setelah proses aktivasi sukses dilakukan, sistem akan memberitahukan kepada Anda melalui SMS dari 6616 : "Welcome to GPRS Service! Your GPRS service has been activated. Please visit www.telkomsel.com for more information" Melakukan setting pada terminal komunikasi yang digunakan dengan parameter-parameter seperti berikut :
    1. Connection Name : APN Telkomsel
    2. Data Bearer : GPRS
    3. Access Point Name : telkomsel
    4. Username : wap
    5. Prompt Password : No
    6. Password : wap123
    7. Authentication : Normal
    8. Homepage : http://wap.telkomsel.com
    9. WAP Gateway IP Address : 10.1.89.130
    10. Port : 9201 (standard), 8000 (proxy)
    Berada di wilayah layanan GPRS. Untuk menggunakan WAP Telkomsel dengan GPRS, pastikan Anda telah terdaftar pada www.telkomsel.com. Untuk menggunakan WAP Telkomsel dengan GPRS, pastikan Anda melakukan setting handset untuk menggunakan Access Point Name (APN) telkomsel. Setting GPRS kartuHALO (Telkomsel) Menggunakan ponsel dengan fasilitas GPRS. Mendaftar sebagai pelanggan GPRS, pendaftaran dapat dilakukan di GraPARI atau hubungi Caroline di nomor 111, layanan bebas pulsa dari kartuHALO Anda, atau dapat dilakukan melalui SMS : Caranya :
    1. Ketik pesan SMS : GPRS
    2. Contoh : GPRS
    3. Kirim ke : 6616
    Catatan :
    •  Tarif pesan kirim SMS : Rp. 250 ,- / pesan.
    Sistem akan memberikan pesan notifikasi SMS kepada Anda setelah beberapa waktu untuk memberitahukan bahwa permintaan aktivasi sedang diproses : "Your request for GPRS Setup already received. Please wait for max. 48 hours for succesfull activation notification message." Pemrosesan aktivasi membutuhkan waktu maksimum 48 jam. Setelah proses aktivasi sukses dilakukan, sistem akan memberitahukan kepada Anda melalui SMS dari 6616 : "Welcome to GPRS Service! Your GPRS service has been activated. Please visit www.telkomsel.com for more information" Melakukan setting pada terminal komunikasi yang digunakan dengan parameter-parameter seperti berikut :
    • Connection Name : APN Telkomsel
    • Data Bearer : GPRS
    • Access Point Name : telkomsel
    • Username : wap
    • Prompt Password : No
    • Password : wap123
    • Authentication : Normal
    • Homepage : http://wap.telkomsel.com
    • WAP Gateway IP Address : 10.1.89.130
    • Port : 9201 (standard), 8000 (proxy)
     Berada di wilayah layanan GPRS. Untuk menggunakan WAP Telkomsel dengan GPRS, pastikan Anda telah terdaftar pada www.telkomsel.com. Untuk menggunakan WAP Telkomsel dengan GPRS, pastikan Anda melakukan setting handset untuk menggunakan Access Point Name (APN) telkomsel. Setting GPRS XL Setting GPRS/MMS Secara Otomatis Kirimkan SMS berikut ke 9667, hanya Rp. 350,- (sudah termasuk PPN untuk pengguna bebas dan belum termasuk PPN untuk pengguna Xplor). Untuk setting GPRS: GPRS Untuk setting MMS: MMS Penulisan merk dan tipe ponsel (tidak case sensitive) : MERK TIPE (pilih salah satu) NOKIA atau NOK
    • 3100, 3200, 3220, 3300, 3510, 3510i, 3520, 3530, 3560, 3650, 3660, 5100, 6100, 6108, 6200, 6220, 6225, 6230, 6340i, 6600, 7610, 6610, 6610i, 6650, 6800, 6810, 6820, 7200, 7210, 7250, 7600, 7650, 7700, 8910i, N-Gage, N-Gage QD, 9500
    SONYERICSSON atau ERICSSON atau SE
    • T39m, T68, T68i, T230, T300, T310, T610, T630, P800, P900, P910, Z200, Z600, K700i, K500i, S700i
    SIEMENS
    • S57, SL55, SX1, C62, S65, SL65, CX65
    SAMSUNG
    • X100, X600, E700
    Untuk aktivasi GPRS/MMS di sistem, hubungi Customer Service XL di 818 melalui nomor bebas/Xplor Anda (bebas pulsa) atau 021 57959818 melalui nomor lainnya (dikenakan tarif sesuai dengan yang berlaku). Setting GPRS/MMS Secara Manual Setting Parameter GPRS :
    • Connection name : XL GPRS
    • Data bearer : GPRS
    • Access point name : www.xlgprs.net
    • User name : xlgprs
    • Prompt Password : No
    • Password : proxl
    • Authentication : Normal
    • Homepage : http://wap.lifeinhand.com
    • Connection Security :- off
    • Session mode : permanent
    • Phone IP address : Automatic
    • Primary name server : 0.0.0.0
    • Secondary name server : 0.0.0.0
    • WAP Gateway IP Address : 202.152.240.50
    • Port : 9201 (standard), 8080 (proxy)
    Setting GPRS IM3 Setting GPRS Secara Otomatis Kirim SMS ke 3939 dengan isi pesan :
    • GPRS [Merk HP] [Type HP]
    Contoh :
    • GPRS Nokia 7650
    •  GPRS Ericsson T68
    •  GPRS SE P800
    Setting GPRS Secara Manual Setting Parameter GPRS :
    • Connection name : M3-GPRS
    • Access point name : www.indosat-m3.net
    • User name : gprs
    • Password : im3
    • Authentication : Normal
    • Homepage : http://wap.indosat-m3.net
    • IP address : 010.019.019.019
    • Port : 9201 (standard), 8080 (proxy)

  • Aplikasi Teknologi WiMAX

    Worldwide Interoperability for Microwave Access (WiMAX) adalah teknologi komunikasi data nirkabel tingkat lanjut yang dikembangkan untuk meningkatkan performa dan kapasitas serta jangkauan layanan. Standar yang menjadi basis pengembangan WiMAX didefinisikan sebagai IEEE 802.16. Dalam dua tahun terakhir standar ini telah mengalami perubahan beberapa kali dan saat ini telah dihasilkan sejumlah produk yang berbasis 802.16-2004 yang telah diratifikasi.

    WiMAX memiliki kelebihan dibandingkan dengan teknologi Wireless LAN (WLAN) sebelumnya dalam banyak hal. Kapasitas yang mampu diselenggarakan WiMAX mencapai 40 Mbps per kanal untuk aplikasi fixed (tetap) dan portable (berpindah) dan mampu melayani luas area hingga 10 km. Dengan kapasitas sebesar ini WiMAX dapat melayani ratusan fraksional saluran broadband wireless akses setara E1 (2 Mbps) dan T1 (1,5 Mbps) serta ribuan mobile gadget (perangkat komputasi bergerak, seperti PDA, notebook) dengan kapasitas 15 Mbps pada radius sel seluas 3 km. WiMAX juga memiki kemampuan mengatasi hambatan transmisi secara fisik. Teknologi ini disebut Near Line Of Sight (NLOS).

    Frekuensi yang akan dipergunakan oleh WiMAX adalah license-exempt band (pita bebas lisensi) di 2.5 GHz, 3.3 GHz hingga 3.8 GHz dan 5.7 hingga 5.8 GHz band. Di Indonesia, semua band frekuensi yang disebutkan masih digunakan oleh berbagai aplikasi berlisensi, misalnya untuk layanan TV satelit digital berbayar (2.5 GHz), transmisi VSAT C Band (3.4 GHz – 4.2 GHz) dan layanan Broadband Wireless Access (3.7 GHz – 3.9 GHz). Sehingga implementasi WiMAX di Indonesia memerlukan pengkajian dan alokasi frekuensi yang tepat dan bebas lisensi, sesuai semangat yang dikembangkan oleh teknologi ini.

    Standar teknologi WiMAX memang ditentukan oleh IEEE dan ETSI HiperMAN, namun ada sebuah organisasi yang disebut WiMAX Forum beranggotakan sekitar 200 perusahaan operator, perusahaan komponen (chipset) dan perangkat telekomunikasi yang mempromosikan, memberikan sertifikasi kompatibilitas dan interoperabilitas perangkat broadband wireless access yang mengacu pada standar IEEE 802.16 dan ETSI HiperMAN. WiMAX Forum didirikan untuk membantu menghilangkan penghalang bagi adopsi teknologi dalam skala luas bagi teknologi Broadband Wireless Access (BWA), karena standar saja tidak cukup untuk mendorong adopsi teknologi karena diperlukan juga interoperabilitas yang memungkinkan semua perangkat bekerja pada satu standar saja.

    Teknologi ini dalam waktu dekat akan komplementer dengan WiFi (Wireless LAN) untuk aplikasi komunikasi data dan 3G untuk selular. Konvergensi ini telah disepakati oleh para produsen dan pengujian perangkat pertama dilakukan pada bulan Juli 2005 ini. WiMAX Forum telah menentukan pusat laboratorium uji di Spanyol dan akan memiliki cabang regional di sejumlah tempat untuk memastikan agar setiap produsen memiliki akses terhadap fasilitas pengujian sehingga mempercepat peluncuran produk di pasaran.

    Generasi pertama CPE yang telah mendapat WiMAX Forum Certified akan berupa outdoor subscriber stations yang harus diinstalasi oleh teknisi, dengan bentuk semacam satellite dish ukuran kecil. Direncanakan akan tersedia pada akhir 2005/awal 2006 dengan harga sekitar $350. Generasi kedua CPE akan berupa perangkat indoor yang bisa dipasang sendiri oleh pengguna seperti cable modem atau DSL modem dengan harga sekitar $250 dan direncanakan tersedia pada 2006. Generasi ketiga CPE akan terintegrasi dalam laptops atau perangkat portable lain, diperkirakan harganya sekitar $100 dan baru akan tersedia pada 2006-2007.

    Aplikasi WiMAX

    Teknologi WiMAX diharapkan mampu mengisi celah kekosongan pada pasar yang belum terlayani oleh teknologi lain. Seperti telah diketahui, teknologi kabel (DSL, Cable Modem) tidak bisa menjangkau ke semua wilayah, mahal dan butuh effort yang sangat tinggi untuk menyelenggarakannya karena diperlukan penggalian, menanam kabel dan menyesuaikan dengan rencana tata ruang kota.

    Sementara teknologi wireless yang sudah tersedia saat ini adalah WiFi, namun luas layanan dan kapasitasnya terbatas. WiFi HotSpot misalnya hanya melayani area seluas maksimal 100 meter (indoor). Sedangkan aplikasi outdoornya hanya mampu melayani area seluas 3 – 5 km dengan kapasitas dan throughput yang rendah, sehingga densitasnya pun kecil. Belum termasuk kemungkinan adanya interferensi, mengingat fitur teknologinya juga terbatas.

    WiMAX, ditujukan untuk menggabungkan teknologi eksisting (DSL, Cable) dan WiFi baik indoor maupun outdoor. WiMAX bisa digunakan sebagai backhaul atau backbone utama yang menghubungkan antar BTS, HotSpot. WiMAX juga dapat dikembangkan sebagai repeater baik untuk WiFi maupun DSL/Cable. Sedangkan ketika perangkat CPE, mobile gadget WiMAX ready tersedia di pasar, maka perangkat WiMAX bisa menjadi Access Point (AP).

    Kapasitas WiMAX sebagai media transport cukup besar dan memungkinkan penggunaan aplikasi yang lebih luas dan mungkin jenis layanan baru. Misalnya untuk layanan video on demand, live streaming maupun VOIP (Voice Over Internet Protocol). Diharapkan nantinya WiMAX akan mampu menyelenggarakan layanan broadband setara DSL/Cable sampai ke tingkat pengguna akhir serta melayani keterbatasan ketersediaan infrastruktur carrier di daerah dalam waktu singkat, mudah dan murah.

    Yayasan AirPutih, sebuah organisasi relawan TI pada saat ini telah menjalankan teknologi Pre-WiMAX di daerah bencana Aceh. Pengujian yang dilakukan, cukup memuaskan, karena teknologi Pre-Wimax ini pada coverage area tertentu mampu menembus penghalang (obstacle) . Sehingga isu NLOS tersebut dapat dikonfirmasi. Sedangkan sebagai perangkat backhaul link teknologi Pre-Wimax terbukti dapat menghasilkan throughput mencapai 7–15 Mbps pada jarak 10 km.

    Aplikasi Teknologi Wireless LAN (WLAN)

    Wireless LAN (WLAN) adalah teknologi LAN yang menggunakan frekuensi dan transmisi radio sebagai media penghantarnya, pada area tertentu, menggantikan fungsi kabel. Pada umumnya WLAN digunakan sebagai titik distribusi di tingkat pengguna akhir, melalui sebuah atau beberapa perangkat yang disebut dengan Access Point (AP), berfungsi mirip hub dalam terminologi jaringan kabel ethernet. Di tingkat backbone, sejumlah AP tersebut tetap dihubungkan dengan media kabel. WLAN dimaksudkan sebagai solusi alternatif media untuk menjangkau pengguna yang tidak terlayani oleh jaringan kabel, serta untuk mendukung pengguna yang sifatnya bergerak atau berpindah-pindah (mobilitas).

    Frekuensi yang kini umum dipergunakan untuk aplikasi WLAN adalah 2.4 Ghz dan 5.8 Ghz yang secara internasional dimasukkan ke dalam wilayah licence exempt (bebas lisensi) dan dipergunakan bersama oleh publik (frequency sharing). Belakangan oleh forum WSIS yang disponsori oleh PBB dan badan dunia seperti ITU, serta industri teknologi, frekuensi ini direkomendasikan sebagai tulang punggung penetrasi Internet di negara berkembang terutama untuk area yang belum terlayani oleh infrastruktur telekomunikasi konvensional.

    Teknologi yang digunakan untuk WLAN mayoritas menggunakan standar IEEE 802.11 (a/b/g). Perbedaan antar standar ini adalah pada modulasi transmisinya yang menentukan kapasitas layanan yang dihasilkan. Pada standar 802.11b, kapasitas maksimalnya 11 Mbps, 802.11g dapat mencapai 20 Mbps keduanya bekerja di frekuensi 2.4 Ghz. Sementara standar 802.11a bekerja pada frekuensi 5.8 Ghz. Karena lebar pita frekuensi yang lebih luas dan modulasi yang lebih baik, maka perangkat yang berbasis standar ini mampu melewatkan data hingga kapasitas 54 dan 108 Mbps dan menampung jumlah pengguna lebih banyak.

    Selain itu ada kelompok industri yang membangun aliansi, disebut dengan Wireless Alliance (WiFi Consortium). Lembaga ini berupaya menerapkan standar interoperabilitas antar perangkat WLAN sebagai jaminan bagi pengguna bahwa setiap perangkat yang telah disertifikasi WiFi akan dapat saling terhubung meskipun berbeda vendor atau pemanufaktur.

    WLAN juga memiliki kelebihan lain dalam hal kemudahan implementasi serta fleksibilitas. Semua perangkat yang saat ini ada di pasaran, memiliki interface yang user friendly dan sebagian besar kompatibel dengan berbagai macam sistem operasi dan teknologi jaringan LAN eksisting. Bentuk perangkat yang kompak dengan berbagai macam fitur yang beragam, memudahkan perencanaan dan implementasi jaringan.

    Teknologi WLAN saat ini juga sudah sangat mapan sehingga pengguna punya banyak alternatif solusi. Sebagian besar produk WiFi menggunakan chipset dan fitur yang generik, meskipun dimanufaktur oleh sejumlah vendor berbeda dengan brandname masing-masing. Karena bersifat massal, maka harganya juga sudah sangat terjangkau. Sebuah sistem AP lengkap, hanya membutuhkan sekitar $ 200 - $ 500. Sedangkan untuk pengguna, harganya sudah di bawah $ 100.

    Keterbatasan

    Perangkat WLAN bekerja pada frekuensi publik yang bebas lisensi, sehingga isu utamanya adalah terjadinya interferensi antar perangkat dan pengguna. Karena pada frekuensi ini sipapun bebas menggunakan dan memanfaatkan, dengan syarat harus toleran serta memperhatikan dan menghormati kondisi eksisting. Sehingga ada etika dan tanggung jawab moral untuk bersama-sama mengelola resource tersebut sehingga setiap pemain dapat hidup berdampingan.

    Pada setiap perangkat WLAN terdapat mekanisme dan fitur untuk menghadapi interferensi. Namun yang paling menentukan sebenarnya adalah desain jaringan yang tepat untuk setiap situasi yang dihadapi dan kecermatan instalasi. Seperti misalnya, kondisi line of sight (tanpa penghalang) dan menghitung efek redaman serta kemungkinan terjadinya multipath (sinyal pantulan yang mengganggu).

    Teknologi media transmisi WLAN sendiri sifatnya adalah bridging (Layer 2) dan sangat mirip fungsinya dengan perangkat hub pada jaringan LAN ethernet kabel. Sehingga pada dasarnya kapasitas maksimum yang dapat dilayani oleh sebuah AP, misalnya standar 802.11b adalah 11 Mbps, harus dibagi kepada sejumlah pengguna yang aktif. Sehingga semakin banyak pengguna aktif, performance dan troughput jaringan akan terdegradasi. Sehingga tingkat ekspektasi pengguna juga harus diturunkan terutama dari segi kualitas aksesnya.

    Meskipun memiliki sejumlah fitur dan teknologi pengamanan seperti filtering MAC address, enkripsi WEP atau WPA dan kemampuan VLAN dan VPN, namun tetap saja kualitasnya tidak sebagus perangkat teknologi dengan media kabel. Selain juga pada umumnya penerapan fitur keamanan akan menurunkan performa sistem. Sehingga apabila aplikasi pengguna sangat memerlukan standar security yang tinggi, maka jaringan WLAN bisa menjadi salah satu titik kelemahan yang harus diwaspadai dan disikapi secara berhati-hati.

    Aplikasi Indoor

    Aplikasi utama WLAN disebut dengan HotSpot, yaitu sebuah jaringan yang bisa melayani kebutuhan pengguna bergerak. Pengguna dengan perangkat mobile gadget seperti PDA, notebook bisa mengakses Internet di lokasi tertentu yang tersedia jaringan HotSpot WLAN. Semakin meluasnya perkembangan HotSpot telah mendorong terbentuknya bisnis model baru yang memungkinkan setiap provider melakukan kerjasama roaming bahkan hingga ke jaringan internasional, sebagaimana yang terjadi pada bisnis selular dengan memanfaatkan layanan otentikasi pelanggan dan clearing house semacam iPass.

    Pengguna bisa mendaftar sebagai pelanggan tetap pada provider HotSpot, sehingga bisa mengakses dari lokasi manapun yang tersedia. Pilihan lain, menjadi pelanggan on demand, biasanya secara pre paid dengan membeli voucher akses Internet via HotSpot pada suatu lokasi dari provider tertentu untuk durasi waktu tertentu. Pelanggan on demand biasanya lebih bebas untuk memilih provider mana yang akan digunakan, karena suatu lokasi bisa saja tersedia beberapa HotSpot dari sejumlah provider yang berbeda.

    Aplikasi lain adalah HotSpot di dalam jaringan internal perusahaan. Apabila pengguna di lingkungan perusahaan banyak yang menggunakan perangkat gadget mobile, maka diperlukan HotSpot pada beberapa lokasi strategis untuk melayani kebutuhan tersebut. Kebanyakan perangkat mobile saat ini sudah WiFi compliance, seperti misalnya notebook berbasis procesor Intel Centrino yang sudah built in dengan kemampuan WiFi. Apabila pengguna jenis ini masih tetap menggunakan kabel, maka mobilitasnya akan terhambat.

    Aplikasi Outdoor

    Di banyak negara berkembang (termasuk Indonesia) yang sangat terbatas ketersediaan infrastruktur telekomunikasinya, teknologi WLAN dengan kreatifitas tertentu banyak dijadikan sebagai alternatif akses last mile. Perangkat WiFi pada umumnya memiliki konektor yang bisa disambungkan dengan antena eksternal yang memiliki gain lebih tinggi. Dengan kombinasi ini, sebuah jaringan WLAN yang semula hanya bisa menjangkau area sampai radius 100 – 200 meter, kini bisa diperluas menjadi 3 – 5 km.

    Aplikasi outdoor ini meskipun menimbulkan konsekuensi biaya tambahan seperti untuk pembelian antena eksternal, jasa instalasi dan tiang atau tower penyangga namun secara umum masih sangat terjangkau oleh pelanggan pada umumnya. Untuk aplikasi pada area yang dekat (1 – 2 km) cukup banyak eksperimen serta produk asesoris lokal (seperti antenna) ditawarkan sehingga biaya bisa lebih di tekan sehingga makin menjangkau segmen pengguna yang lebih luas.

    Berbagai kemudahan dan struktur biaya yang makin rendah, mampu mendorong tumbuhnya bisnis layanan jasa baru yang disebut dengan Wireless ISP (WISP), serta RT/RW Net. WISP menyelenggarakan layanannya dengan berbasis pada teknologi WLAN, baik itu di sisi backbone maupun distribusi last mile kepada pelanggannya. Pada umumnya diselenggarakan oleh pengusaha lokal dengan skala usaha menengah dengan kualitas layanan menengah. Pelanggan utama WISP biasanya adalah Warung Internet (WARNET) yang memang telah dikenal sebagai ujung tombak penetrasi Internet karena biaya yang relatif rendah.

    Sementara RT/RW Net umumnya dikembangkan berdasarkan inisiatif komunitas di suatu lokasi pemukiman dan bersifat swadaya serta non komersial. Prinsipnya adalah berbagi pakai akses Internet secara massal untuk mereduksi biaya. Untuk last mile distribution, RT/RW Net juga mengandalkan teknologi WLAN dengan kombinasi produk eksperimentasi homebrew seperti antena dari kaleng susu dan modifikasi perangkat WiFi dengan port USB yang tergolong low end product.

    Teknologi dan desain outdoor yang sama di Indonesia juga banyak dipergunakan untuk aplikasi jaringan internal perusahaan. Misalnya sebagai backbone antar gedung dalam satu area atau distribusi jaringan antar kantor cabang dalam satu kota maupun digunakan sebagai infrastruktur jaringan backup bagi aplikasi yang mission critical.

    Dari segi aplikasi private, pengguna WLAN yang cukup menonjol dalam hal jumlah adalah komunitas pendidikan dan Pemerintah Daerah (Pemda). Pemanfaatan teknologi WLAN diyakini mampu mereduksi biaya rutin jaringan lokal close user group yang selama ini dilayani oleh operator telekomunikasi dengan beban charging berdasarkan durasi waktu atau flat bulanan hanya untuk sewa trunk atau pipa (media) akses saja. Dengan WLAN yang bebas lisensi dan biaya abonemen, dana operasional bisa dialihkan untuk meningkatkan kualitas content aplikasi E-Learning maupun E-Goverment.

    Masa Depan WLAN

    Masa depan teknologi WLAN terutama untuk aplikasi Outdoor adalah bergabung saling melengkapi (komplementer) dengan teknologi yang akan datang yaitu WiMAX. Dengan kombinasi itu WLAN akan menjadi bagian dari topologi jaringan Wireless MAN yang skalanya jauh lebih luas dan masif. Di Indonesia prototipe penggabungan kedua teknologi itu telah diwujudkan di daerah bencana Aceh, terutama di kota Banda Aceh, diselenggarakan oleh kelompok relawan yang tergabung dalam Yayasan AirPutih.

    Kompleksitas desain dan implementasi jaringan Wireless MAN memerlukan pendekatan dan bentuk topologi yang berbeda terutama dalam hal isu routing, redudansi dan agregasi di sisi backhaul. Pada saat ini sedang dikembangkan sebuah teknologi yang disebut dengan Mesh Topology. Dengan teknologi ini, dimungkinkan sebuah aplikasi routing yang lebih dinamis, kemudahan agregasi dan kemampuan redudansi yang diperlukan untuk menangani desain jaringan yang sangat kompleks dan terdiri dari berbagai macam teknologi, produk dan fiturnya. Sebagian produk WLAN saat ini sudah mulai mengimplementasikan Mesh Topology walaupun masing-masing pabrikan masih menggunakan standar proprietary yang tidak menjamin terjadinya interoperabilitas.

    Pada akhirnya, Teknologi WLAN lambat laun akan tergeser oleh penetrasi dari jaringan kabel yang diselenggarakan oleh operator. Namun, teknologi ini tidak akan habis begitu saja karena seiring dengan penetrasi tersebut akan terbuka lagi pangsa pasar baru di daerah suburban dan rural yang masih rendah nilai ekonomis pasarnya bagi teknologi jaringan kabel. Sementara solusi broadband tetap akan dibutuhkan di wilayah tersebut. WLAN masih akan tetap menjadi solusi terbaik untuk misi penetrasi akses Internet broadband pioneer.